Thursday, 20 January 2022 | 17:28 Wita

Jangan Tunda Kebaikan Sebab Usia Sangat Singkat

Editor: admin
Share

■ Oleh: Ustadz Yusuf GattiBadan Pembina Hidayatullah Towuti, Perintis Hidayatullah Luwu Timur

HidayatullahSulsel.com — Dalam hidup ini persoalan usia ada sesuatu yang perlu kita pertimbangkan. Karena itu adalah persoalan paling utama.

Maka dengan usia yang sangat singkat ini segala program yang kita bangun di dunia ini harus segera di percepat. Termasuk persoalan nikah bagi yang belum.

Lebih jauh, persolan penting dalam kehidupan kita ini khususnya kita sebagai aktivis Islam adalah, secepat mungkin kita laksanakan program-program keummatan sebagai bagian dari perjuangan Islam.

Kalau kita cermati bagaimana perhatian Allah Ta’ala itu dalam perjalanan kehidupan kita ini. Rasanya sangat kufur sekali kita jika dengan usia singkat di dunia ini kita tidak mengambil bagian dalam memperjuangkan peradaban Islam ini. Sudah berapa nikmat Allah Ta’ala yang kita dustakan.

Allah Ta’ala melalui Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam benar benar membimbing manusia agar selamat dengan sisa usia yang ada.

Dan bimbingannya itu berupa petunjuk Al-Qur’an dan Hadits maka Al-Qur’an-Hadits ini adalah pegangan yang benar dan jangan sampai kita terlepas dari petunjuk itu.

Memiliki sisa usia itu harus penuh pertimbangan. Jangan membuang-buang waktu dengan aktivitas yang tidak bermanfaat.

Karena semua urusan kita di dunia ini adalah penentu jalan kita ketika ditanya di alam kubur sebagai persinggahan pertama manusia.

Khalifah Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu jika melihat pekuburan beliau menangis mengucurkan air mata hingga membasahi jenggotnya.

Suatu hari ada seorang yang bertanya:

“Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat perkuburan?”

Utsman pun menjawab, “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya liang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari kuburnya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika ia tidak selamat dari siksaannya maka perjalanan selanjutnya akan lebih berat.” (HR. Tirmidzi.)

Berdasarkan hadits ini, pertanyaannya apakah kita masih mau main-main di dunia ini, bagaimana kalau sisa hidup kita sudah habis sementara kita belum berbuat apa-apa terhadap agama yang kita cintai ini.

Maka mari maksimalkan sisa hidup kita yang ada ini. Gunakan benar-benar untuk kebaikan dunia akhirat kita.

Hidayatullah adalah salah satu lembaga perjuangan Islam maka abdikan hidup kita untuk lembaga ini. Insya Allah kalau mati, kita akan mati syahid

Apa yang kita lakukan di lembaga ini semuanya bernilai tinggi. Untuk menghadapi kebaikan, kita harus berlomba dalam kebaikan itu.

Jangan ditunda-tunda. Kita harus mau duluan dari teman-teman kita. Sebab Kebaikan itu tidak perlu tunggu temannya dulu.

Maksudnya kalau kebaikan itu kita bisa lakukan sekarang, jangan ditunda besok. Berfastabiqul Khoirotlah kita, karena tidak ada yang jamin usia kita itu bisa sampai besok.

Semua yang jadi tugas kita di dunia ini sekarang harus kita selesaikan secepatnya.

Waktu untuk menata hidup kita sisa sedikit. Jadi maksimlkan hidup itu sebaik mungkin. Dengan menjaga hati kita untuk tetap istiqomah dalam barisan perjuangan islam.■ ridwan gagah

*) Disarikan dari tausiah ba’da subuh di Masjid Umar Bin Abdul Aziz Ponpes Hidayatullah, Towuti Luwu Timur