Saturday, 22 January 2022 | 08:57 Wita

Ambil Beban Perjuangan Rasakan Nikmat Bermunajat

Editor: admin
Share

■ Oleh : Drs Nasri Bukhari MPdKetua DPW Hidayatullah Sulsel

HidayatullahSulsel.com — Nikmat yang Allah ta ‘alla berikan kepada kita begitu banyak. Potensi yang Allah beri juga begitu besar.

Badan kita sehat dan sempurna. Akal fikiran berfungsi dengan baik. Fasilitas begitu banyak, diri kita, lembaga perjuangan sebagai wadah. Kehidupan berjamaah. Kesempatan, waktu yang ada begitu banyak. Alhamdulillah.

Semua itu tidak hadir begitu saja tanpa tuntutan dan tujuan. Tujuannya untuk mengangkat sekian banyak beban.

Tuntutan yang harus dipenuhi adalah untuk kemajuan lembaga perjuangan untuk mewujudkan peradaban Islam. Semua kenikmatan itu akan dimintai pertanggungjawaban di dunia dan di akhirat. Ke mana dan untuk apa kita gunakan.

Waktu terus berputar meninggalkan kita. Setiap orang berlomba memberi yang terbaik hari demi hari. Jangan sampai kita tertinggal di belakang.

Islam pasti akan jaya, ada dan tidak adanya kita di sana. Yang menjadi kekhawatiran jika kita tidak tercatat dalam sejarah, tinta emas bangkitnya Islam hanya karena kita bersantai dan tidak memaksimalkan potensi yang ada.

Kota Madya, khususnya Kota Parepare ini punya tantangan besar. Dia merupakan pilot project. Posisinya begitu sentral. Dia merupakan salah satu pintu Indonesia Timur. Secara historis dengan berdirinya Hidayatullah juga begitu erat.

Harapan kedepan begitu besar. Semoga Kota Parepare menjadi percontohan. Menjadi model. Maju dan unggul dalam bidang pendidikan dan bidang lainnya

Sudah saatnya kita mengambil sekian beban. Keluar dari zona nyaman. Sebab menghindar dari beban tidak akan mengantarkan keluar dari masalah.

Mengindar darinya hanya akan menumpuk dan mendatangkan sekian beban di masa akan datang.

Beban itu sesuatu yang kita butuhkan. Dengannya kita akan merasakan ke-intiman dalam bermunajat kepada Raja Diraja, Allah ta’alla.

Waspada zona nyaman. Nyaman saat diberi, berat memberi. Saatnya suka memberi. Memberi yang terbaik kepada lembaga perjuangan.

Zona nyaman, posisi aman harusnya menjadi sinyal. Menjadi alarm bagi para pejuang Islam. Bagi kader. Sebab hal yang menjadi salah satu sebab organisasi mendek dan mati.

Seorang kader harus bergerak. Progresif dan agresif. Membuat perencanaan matang. Melakukan inovasi dan kreatifitas dalam membuat program.

Disamping itu tetap selalu berkolaborasi dan bersinergi dengan semua elemen dan institusi sehingga idealisme kader itu tidak sebatas kajian, tapi betul-betul diwujudkan. Sebagai bukti syukur kepada Allah Subhanahu wata’ala.(ahmad sabil)

*) Disarikan dari sambutan saat membuka Rakerda DPD Hidayatullah Parepare, Senin, 17 Januari 2022 di Kota Parepare



BACA JUGA