Wednesday, 26 January 2022 | 06:08 Wita

Meneladani Spirit Pejuang Syekh Ahmad Ismail Yassin

Editor: admin
Share

Oleh : Fatahillah, Pengurus DPD Hidayatullah Maros

HidayatullahSulsel.com — Alhamdulillah , Gerakan Perlawanan yang pernah digelorakan Syaikh Ahmad Yasin terus tumbuh subur di kalangan pejuang muda Palestina. Meskipun syaikh telah wafat namun spirit dan semangatnya terus berkibar dalam jiwa para pejuang, termasuk menjadi spirit dakwah mujahid di berbagai belahan dunia lain, tak terkecuali kami para pengurus Hidayatullah di Maros.

Syaikh pernah khutbah : ”Umat ini tidak akan pernah memiliki kemuliaan dan meraih kemenangan kecuali dengan Islam. Tanpa Islam tidak pernah ada kemenangan. Kita selamanya akan selalu berada dalam kemunduran sampai ada sekelompok orang dari umat ini yang siap menerima panji kepemimpinan yang berpegang teguh kepada Islam, baik sebagai aturan, perilaku, pergerakan, pengetahuan, ataupun jihad. Inilah satu-satunya jalan. Pilih Allah ta’alla atau binasa!”

Pesan singkat tapi sangat padat menjadi landasan bagi generasi masa kini untuk terus membangkitkan gelora semangat untuk menebar nilai-nilai utama Islam dalam kehidupan bermasyarakat.

Energi Al Alaq menjadi penting menyongsong kebangkitan Islam, membaca, menganalisa dan terus belajar menrupakan sumber kemajuan Islam. Maka pejuang tidak boleh kehilangan semangat membaca dan menulis

Kedua, cita-cita berQur’an harus terus digaungkan, ditanamkan dan disirami dengan program yang inovatif sehingga tumbuh masyarakat yang cinta Allah, cinta Nabi, cinta Qur’an, cinta masjid, dengan panduan Al Qolam

Ketiga Al Muzammil sebagai sumber kekuatan yang telah dicontohkan sang syaikh menjadi anti bodi dan penawar dari segala penyakit fisik dan non fisik

Meski mengindap banyak penyakit di samping menderita kelumpuhan total, Syekh Yassin juga menderita beberapa penyakit lain. Di antaranya, kebutaan di mata kirinya dan lemah pandangan di mata kanannya akibat penyiksaan yang dialaminya oleh imprealis rezim israel. Ia menderita radang telinga cukup kronis, alergi paru-paru, serta beberapa penyakit dan peradangan dalam dan usus.

Sakitnya tidak dijadikan alasan untuk berhenti berjuang, justru semangatnya semakin membara, hingga ia menjadi target Israel. Tiga rudal membuatnya syahid, dari Syaikh Ahmad Yasin lah kita bisa menjadikab penawar melawan rasa sakit sehingga sakit ini lelah melihat gelora semangat perjuangan. Tidak ada lasan untuk tidak mengambil peran dalam perjuangan karena hidup adalah perjuangan

Bila sakitnya saja menakutkan lawan, bagaimana sehatnya ? Sesungguhnya sumber kekuatan yang datang dari dalam jiwa mampu memancarkan cahaya perlawanan terhadap musuh-musuh Islam, mampu memompa semangat orang-orang yang ia pimpin, itulah dahsyatnya kekuatan jiwa.

Kedekatannya pada sang kholiq, spiritual yang tajam, air sejuk keteladanan menjadi modal sang syaikh dikagumi dan takuti lawan, hal ini kemudian menjadikan sangat penting GNH Halaqoh dan Mabit sebagai satu strategi untuk menguatkan jiwa para pejuang masa kini agar spirit terus terjaga dan terawat dengan baik

Selanjutnya Ia juga berpesan “Siapa yang mewakafkan untuk izzah agamanya, ia akan hidup dalam kelelahan, namun dia akan hidup mulia dan mati dalam keadaan mulia” ini dilandasi dengan panduan Al Mudatsir.

Insya Allah dengan gerakan yang terpancar nilai-nilai utama dalam Al-Qur’an tentu menjadi sebuah gelombang kekuatan untuk kesuksesan keberkahan secara jamai dengan spirit Al Fatihah.

Syaikh dilahirkan di desa Al-Jaurah, pinggiran Al-Mijdal, sebelah selatan Kota Gaza sungguh sangat menginspirasi pejuang Islam ia menjadi teladan dan tokoh spiritual ummat manusia.(*)



BACA JUGA