Tuesday, 1 March 2022 | 08:29 Wita

Departemen Dakwah PW Muslimat Hidayatullah Sulsel Selenggarakan Daurah Muallimat GranD MBA se-Sulsel

Editor: admin
Share

JENEPONTO, HidayatullahSulsel.com — Departemen Dakwah Pengurus Wilayah Muslimat Hidayatullah (Mushida) Sulsel menyelenggarakan Daurah Muallimat GranD MBA di Pesantren Hidayatullah Jeneponto, Tahfizh Cilik Auladi selama 3 hari, Jumat-Ahad (25-27/2/2022).

Daurah bertemakan “Mencetak Muallimat GranD MBA yang mencintai dakwah dan memiliki kompetensi di bidang Alquran”, diikuti 35 peserta dari seluruh mualliamat Halaqoh Mushida se-Sulsel

“Daurah ini bertujuan untuk menstandarisasi metode muallimat GranD MBA dalam pengajaran Grand MBA, juga diharapakan Lahirnya muallimat grand MBA di setiap daerah di Sulsel.

Kegiatan ini sangat diapresiasi oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Sulsel. Ketua Departemen Dakwah DPW Sulsel, ust Rezkyawan mengatakan Grand MBA sebagau gerakan dakwah yang bertujuan agar masyarakat dapat dekat dengan Alquran.

“Semakin dekat masyarakat dengan alquran, maka akan semakin baik pula masyarakat tersebut. Sebaliknya , semakin jauh masyarakat dari Alquran maka akan akan semakin jauh masyarakat pada kebaikan,” ujarnya.

Saat pembukaan daurah hadir majelis taklim gabungan se-Jeneponto. Turut memberi sambutan Dra, Rosmiati krg Intang sebagai penggerak majelis se-Jeneponto.
Ia memberikan dukungan penuh kepada Muslimat Hidayatullah Jeneponto dalam membumikan grand MBA di Jeneponto.

Salah satu bentuk dukungannya adalah siapnya beliau menjadikan rumahnya sebagai basehome grand MBA (Rumah Quran).

Penutup daurah oleh Ketua Pengurus Wilayah Muslimat Hidayatullah Sulsel Ustzah Rahmatia ZR SH.I. Ia mengharapkan agar seluruh muallimat untuk memakai metode MBA sebagai gerakan dakwah di daerahnya masing-masing.

“Sebab Grand MBA ini sudah diuji dan terbukti mampu menjadi solusi dalam belajar mengaji di kalangan atas maupun awam,” jelasnya.

Panitia memberikan apresiasi kepada 8 peserta tertinggi nilai evaluasi, dan 4 peserta terbaik dalam micro teaching. Tak kalah heboh ketika panitia memberikan dorprize kepada seluruh anak-anak para peserta yang telah sabar menunggu orangtuanya belajar selama 3 hari.■



BACA JUGA