Sunday, 6 March 2022 | 22:32 Wita

Mewariskan Nilai Peradaban Islam Melalui Pendidikan

Editor: admin
Share

Thausiyah Peradaban Pemimpin Umum di Gedung Dakwah dan Peradaban Hidayatullah Sulsel

Oleh : Dwi Fii Amanillah, Kadep Tarbiyah DPW Hidayatullah Sulsel

HidayatullahSulsel.com — Masya Allah wa Barakallah, Ahad 6 Maret 2022 , bertempat di Gedung Peradaban Hidayatullah Parepare, ba’da shalat Isya dalam momen membesuk dan mendoakan Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurahman Muhammad agar segera sembuh dari cidera di bagian pergelangan tangan.

Justru kami para penjenguknya yang datang dari Kota Bone, Sengkang dan Gowa mendapatkan keberkahan dari wejangan-wejangan beliau sampaikan.

Dalam suasana yang begitu syahdu dalam ikatan ukhuwah imaniah ditambah lagi iringan gemericik suara hujan yang menerpa dinding dan jendela gedung peradaban.

Nasehat nasehat beliau sampaikan menjadi sebuah harmoni yang membasuh dan menyingah hati-hati kami yang selama ini dipenuhi penyakit iri dengki, mudah tersinggung, sulit memaafkan dan masih banyak penyakit hati lainnya.

Beliau mewasiatkan agar para kader Hidayatullah untuk selalu istiqomah berbuat kebaikan demi, kebaikan apa pun bentuknya sebagai wasilah untuk meraih ketenangan jiwa.

Walaupun dalam dalam kondisi menahan sakit, beliau tampak tegar dan bersahaja memberikan spirit perjuangan agar kita semua senantiasa optimis akan datangnya kemenangan.

Sebagaimana yang telah diraih para generasi Islam terdahulu yang mampu menguasai peradaban dunia dalam masa yang begitu panjang hingga berabad-abad.

Salah satu rahasia eksis dan bertahannya sebuah peradaban adalah terwariskannya nilai-nilai agung dalam peradaban tersebut melalui institusi-instusi pendidikan.

Baik berupa madrasah-madrasah dan majelis-majelis ilmu yang telah menjadi tradisi dan melegenda serta telah melahirkan banyak ulama.

Seperti halnya di Mesir dan juga hadirnya para penghafal Qur’an dan para mujahid di setiap keluarga muslim sebagaimana yang kita saksikan di Palestina dan negeri-negeri Balkan yang tak pernah sepi dari peperangan.

Beliau juga memaparkan karakteristik ummat Islam di Indonesia yang mampu menaklukan kerajaan-kerajaan besar di Nusantara dengan gerakan dakwah dan nyaris tanpa pertempuran.

Keunggulan spesifik inilah yang semestinya bisa diwarisi para kader dan dai Hidayatullah.(*)