Tuesday, 29 March 2022 | 14:43 Wita

Dahsyatnya Ramadhan yang Dihiasi Quran

Editor: admin
Share

■ Oleh : Ir. H. Abdul Majid, MA, Ketua Dewan Murobbi Wilayah Hidayatullah Sulsel dan Ketua Badan Pembina Hidayatullah Towuti, Luwu Tmur

HidayatullahSulsel.com — Bulan Ramadha adalah bulan berkah, keberkahannya meliputi semua waktu, sehingga tidak ada dalil yang mengatakan bahwa berkah di bulan Ramadhan hanya di waktu-waktu tertentu saja. Yang ada adalah semua waktu memiliki keberkahan dan keutamaannya.

Yang paling menarik dalam Hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, “Jika telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu” [Muttafaqun ‘alaihi]

Disebutkan bahwa Pintu Syurga dibuka lebar-lebar. Artinya seluruh waktu selama Ramadhan itu Allah ta’ala buka keberkahan itu tanpa batas.

Sehingga sebab luasnya kebaikan yang ada dalam bulan mulia ini maka salah satu yang harus kita optimalkan diantara banyak amalan yang lain adalah memaksimalkan membaca Al Qur’an, sebab itu merupakan kebaikan yang luar biasa.

Apalagi disebutkan dalam hadits bahwa satu huruf dalam Al Qur’an diganjar 10 pahala oleh Allah Ta’ala. Bisa dibayangkan, bagaimana kalau AlQur’an itu dibaca di bulan Ramadhan yang pahalanya dilipatgandakan.

Maka dari itu perlu juga kita mengambil contoh dari imam-imam besar ummat Islam, sebagai tambahan motivasi kita dalam memanfaatkan keberkahan bulan suci Ramadhan ini.

Imam Syafi’i ketika datang bulan suci Ramadhan, beliau tidak melakukan aktifitas selain membaca AlQur’an atau mentadabburi AlQur’an. Segala aktifitas duniawi ditanggalkan. Beliau benar benar menghabiskan waktu hanya beribadah kepada Allah Ta’ala saja. Sehingga Imam Syafi’i mampu menghatamkan AlQur’an sebanyak 60 kali dalam bulan Ramadhan.

Maka spirit dari Imam Syafi’i ini mesti kita tirukan meskipun mungkin kita tidak bisa mencapai kualitas ibada beliau atau kemampuan bacaan beliu tapi minimal ada upaya kita untuk berniat sungguh-sungguh dan berupaya maksimal untuk mencapai target-arget yang kita niatkan dari awal tadi.

AlQur’an itu adalah kitab yang sudah sempurna sehingga menjadi mukjizat. Sampai hari kiamat akan terjaga kemukjizatannya. Meskipun banyak orang yang berupaya ingin menghilangkan dan merubah teks AlQur’an tapi upaya itu pasti selalu gagal karena AlQur’an itu dijaga Olah Allah Ta’ala melalu para penghafal AlQur’an yang bertebaran di permukaan bumi ini

Selain itu, AlQu’ran adalah kitab yang suci. Makanya ketika Umar Ibnul Khattab dalam kisah beliau sebelum memeluk Islam. Umar memukuli adiknya sebab mendengar berita keislamannya.

Dalam kisah itu, Fatimah adiknya memegang teks AlQur’an yang berusaha diambil Umar waktu itu. Tapi Fatimah menolak untuk menjaga kesucian AlQur’an. Alasannya sebab Umar belum bersuci.

Artinya sekalipun Fatimah berada dalam kondisi teror yang bisa saja dianiaya atau bahkan dibunuh kakaknya Umar yang belum masuk Islam kala itu sebab kebenciannya Umar terhadap Islam. Tapi Fatimah tetap rela dipukuli untuk menjaga kesucian AlQur’an.

Karena melihat kesungguhan penjagaan Fatimah terhadap kitab suci itu. Maka Umar akhirnya bersuci lalu boleh memegang lembaran AlQur’an yang dibaca adiknya tadi.

Lalu apa yang terjadi. Dengan penuh kesadaran Umar Ibnul Khattab akhirnya memeluk Islam setelah menemui Rasulullah.

Dari kisah ini kita bisa menarik kesimpulan bahwa, betapa dasyatnya AlQur’an itu bisa membuat orang rela mati untuk menjaga kesucian AlQuran. Dan betapa luar biasanya AlQur’an itu sebab orang yang sangat membenci Islam bisa memeluk Islam setelah berinterksi dengan AlQur’an.■ Ridwan Gagah

*) Disarikan dari kajian subuh di Ponpes Hidayatullah Towuti Luwu Timur.



BACA JUGA