Wednesday, 13 July 2022 | 21:21 Wita

Shalat Id dan Gema Takbir Pertama di Kampung To Barana Toraja Utara

Editor: admin
Share

HidayatullahSulsel.com — Sejarah terukir di Desa Issong Kalua Kecamatan Buntao’, Toraja Utara tepatnya di kampung to’Barana’ pada Ahad, 10 Juli 2022. Untuk pertama kalinya umat Islam di daerah mayoritas penganut Nasrani itu, merayakan dan menyelenggarakan shalat Idul Adha.

Shalat Id perdana itu dihadiri Ketua Departemen Dakwah DPW Hidayatullah Sulawesi Selatan sekaligus Ketua Pos Dai Sulsel Ust Reskyaman SW SPd MM sebagai Khotib.

Kehadir sebagai khotbah atas undangan dai perintis Hidayatullah Toraja, Ust Burhanuddin dan Ketua DPD Hidayatullah Toraja Utara, Ust Ikhsan Saleh.

Penyelenggaraan shalat Id itu bisa terlaksana karena adanya masjid yang baru dibangun oleh warga setempat. “Walau belum selesai tahap pembangunannya. Namun karena semangat untuk berlebaran pertama kali di kampungnya, warga to’Barana’ bahu membahu membangun masjid,” ujar Ust Reskyaman mengisahkan.

Pembangunan masjid kampung to Barana itu oleh inisiatif keluarga Hj Rosmiati, warga asli to Barana pensiunan dan berdomisili di Palopo. “Ibuu di kampung kita masih ada kurang, padahal ada lebih 10 keluarga yang beragama Islam tapi tidak ada masjid di sana,” ujar ponakannya kepada Hj. Rosmiat.

Hari itu juga Hj Rosmiati bertanya kepada kakak tertuanya, adakah lahan yang bisa ditempati membangun masjid di sekitar rumah Tongkonan adat To’Barana’.

Untuk membangun masjid tersebut harus melalui izin dari semua rumpun dari warga sekitar, ketua adat dan pemerintah setempat.

Alhamdulillah tidak cukup dua pekan, surat tanda waqaf dari para ketua rumpun, surat izin dari pemerintah dan ketua adat, dan surat persetujuan dari warga sekitar dikantongi.

Maka pada 28 Oktober 2021 dilaksanakanlah peletakan batu pertama pembangunan masjid yang dihadiri Bimas Islam dari Kementrian Agama Toraja Utara, KUA pemerintah dan tokoh adat setempat.

Hj Rosmiati mengaku terharu, bersyukur dan bahagia. Air matanya menetes seakan tidak percaya yang dahulu kala hanyalah sebuah mimpi, sekarang telah terwujud. Warga to’Barana’ akhirnya bisa memiliki masjid dan akhirnya dipergunakan untuk merayakan Idul Adha di kampung sendiri.

Begitu banyak keberkahan yang hadir di kampung tersebut, pada momen perayaan Idul Adha tersebut, salah satunya ditandai dengan masuknya Islam seorang warga sebelum pelaksanaan sholat ‘Id.

Setelah selesai sholat ‘Id, Hj Rosmiati menceritakan bahwa dirinya adalah seorang muallaf. Ia masuk Islam pada umur 11 tahun, lantaran terkesima dengan ceramah dai kharismatik Bunt’o Ahmad Tammu pada saat itu.

“Dahulu masyarakat di sini rata- rata menganut kepercayaan animisme Aluk Todolo, termasuk keluarganya,” tutur Hj Rosmiati.

Saat ini masjid masih dalam tahap penyelesaian pembangunan. Karena keterbatasan dana dan warga sekitar tergolong ekonomi menengah ke bawah, ungkap Ust Reskyaman, maka membutuhkan dukungan dari para dermawan pemerhati masjid untuk merampungkan pembangunan yang baru selesai sekitar 50-60%.

Donasi bisa disalurkan melalui rekening BNI Pos Dai Cabang Sulawesi Selatan, dengan nomor rekening 0855735056.■ res