Friday, 29 July 2022 | 20:46 Wita

Tahun Baru Hijrah, DPD Hidayatullah Maros Ajak Ummat Kembali ke Quran

Editor: admin
Share

MAROS, HidayatullahSulsel.com — Dewan Pengurus Daerah (DPD) Hidayatullah Maros meggelar malam bina iman dan taqwa (Mabit) di Kampus III Hidayatullah Batangase Maros, Jum’at-Sabtu 29 dzuhijjah-1 Muharram (29/7/2022).

“Alhamdulillah, kegiatan ini sebagai ikhtiar untuk terus menajamkan spirit perjuangan dan kenikmatan perjuangan ini juga mesti dirasakan oleh masyarakat, dan santri, sebagai wujud nyata mengedukasi generasi untuk lebih baik lagi,” tutur Pengurus DPD Hidayatullah Maros, Ust Fatahillah

Ustadz Muhammad Kaisar selaku Ketua DPD Hidayatullah Maros tampil penuh semangat menyampaikan tausiyah di hadapan para santri dan orangtua santri Hidayatullah Batangase Maros

Menurutnya, bulan Muharram merupakan penanggalan Islam. Hendaknya kita menghafal bulan Islam (Hijrah), di dalam kalender Hijriyah ada hal yang mesti diketahui.

“Ada spirit besar dari penanggalan Hijrah, ada perintah yang diinformasikan Rasulullah yang harus kita jalankan misalnya tangal 13, 14, 15 ada perintah puasa setiap bulan,” jelasnya.

Ada juga waktu pengobatan setiap tanggal 17, 19 dan 21 hijrah yakni pengobatan dengan bekam, cara pengobatan yang dicontohkan Nabi. Ada juga peristiwa besar 17 Ramadhon turunnya Al-Qur’an. “Semua ini bisa dipahami melalui bulan Hijrah

Tahun hijrah juga jelasnya sebagai proses hijrah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah dan ada peristiwa heroik yang mana koalisi kafir Quraisy akan membunuh Nabi sebagai salah satu cara hentikan Nabi berdakwah Namun Rasulullah dapat lolos berkat bantuan Allah.

“Dan juga karena peran pemuda pemberani Ali bin Abuthalib yang menggantikan Rasullah di tempat tidurnya,” tuturnya penuh semangat

Momentum bulan hijrah adalah momentum kembali ke Al-Qur’an. Ust Kaisar membahas enam azzimat dalam surah Al Muzammil. “Yakni sholat lail (tahajjud), membaca Al-Qur’an dengan tartil, berzikir kepada Allah, tawakkal, menjadi hamba yang bersabar, berhijrah,” tutup ustadz berdarah Wajo ini.(fatih)