Saturday, 7 January 2023 | 07:52 Wita

Tausiyah Rakerwil: Kesabaran Bukan Suatu Perkara yang Mudah Dijaga

Editor: Humas DPW Hidayatullah Sulsel
Share

Oleh: Ust Ir H Abdul Majid MA, Ketua Dewan Murabbi Wilayah (DMW) Hidayatullah Sulsel

HidayatullahSulsel.com — Ustadz Abdul Majid MA memberikan penguatan kepemimpinan di depan peserta Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Hidayatullah Sulsel, Sabtu (7/1/2023).

Tausiyah yang dibawakan selepas wirid subuh di masjid Umar bin Abdul Aziz Pesantren Hidayatullah Towuti itu, tentang korelasi antara kepemimpinan dan sikap untuk selalu bersabar. Berikut kutipannya :

Allah ta’alla berfirman dan Quran surah Ali Imran ayat 159,

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.

Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.

Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

Ayat ini menekankan pentingnya berlaku lemah lembut dalam menjalankan kepemimpinan.

Maka berkat rahmat Allah engkau berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.

Bahwa berlaku sabar bukanlah suatu yang mudah dijaga. Dan hal tersebut akan semakin susah ketika seseorang berasa pada posisi sebagai pemimpin.

Dalam kehidupan rumah tangga saja, kita yang merupakan pemimpin di rumah, kesabarannya harus dua. Sabar terhadap istri serta sabar terhadap anak.

Itu baru di rumah tangga. Bayangkan kita pemimpin rumah tangga, kita juga pemimpin di sebuah lembaga. Maka otomatis kesabarannya harus di atas rata-rata.

Selain dibutuhkan berlipat kesabaran dalam Lembaga perjuangan ini, juga tak kalah pentingnya kita untuk terus saling mengingatkan untuk memahami mahalnya arti ketaatan.

Kita harus senantiasa menyerap spirit ketaatan para sahabat Rasulullah.

Ali bin Abi Thalib ketika ditanya mengapa dirinya begitu taat kepada Rasulullah, Ali menjawab bahwa karena Rasulullah memimpin orang seperti dirinya.

Memang level keimanan kita tidak seperti Ali dan sahabat nabi yang lain. Akan tetapi, karena nilai ketaatan itu sangat mahal, maka patut kiranya kita menyerap spirit ketaatan para sahabat.(Ian Kassa/*)



BACA JUGA