Saturday, 25 February 2023 | 14:25 Wita

Agus, Hijrah ke Hidayatullah Pangkep Ingin Belajar Quran

Editor: Humas DPW Hidayatullah Sulsel
Share

Pangkep, HidayatullahSulsel.id — Di kampungnya di Bone Sulawesi Selatan, Agus merupakan tukang bangunan di sebuah masjid, Masjid Nurul Yakin. Di masjid ini, Agus juga ditugaskan untuk menjadi muadzin.

Tepat di bulan suci Ramadhan, Agus mendengar suara imam melantunkan ayat suci Al Quran dengan begitu merdu. Bacaan Al Quran imam masjid tersebut sangat fasih, yang ternyata seorang santri yang sedang studi di pondok pesantren.

Agus begitu khusuk mendengar bacaan Quran santri tersebut. Suara imam yang merdu itu membuat Agus jatuh cinta dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an.

Mendengarnya membuat Agus begitu tersentuh, seolah-olah menerobos hingga ke dinding hati, membuat jiwa menjadi sangat tenang.

Setelah selesai shalat tarawih, Agus merenung dan berkata, “Andaikan saya ada orangtua yang membiayai sekolah, saya ingin sekali belajar di pesantren, belajar Al-Qur’an”.

Keinginan ini, Agus utarakan kepada temannya, Usman. Lalu Usman menawarkan mempertemukan dengan ustadz Karding, seorang perintis pesantren Hidayatullah pangkep, yang kebetulan sedang pulang kampung.

Beberapa hari kemudian, ustadz Karding silaturahmi ke rumah Agus dan bertanya perihal keinginan Agus masuk di pesantren. “Kalau serius ingin masuk di pesantren, kebetulan saya butuh partner di pesantren. Pesantren ini baru dirintis, dan alhamdulillah di sana sudah ada beberapa santri yang sudah aktif belajar. Nanti mas Agus membantu saya membersamai santri, dan mas Agus bantu di masjid sambil belajar,” ujar ustadz Karding.

Lalu Agus meminta waktu sepekan untuk memikirkan dan mempertimbangkan. Agus minta pendapat Haji Konta, ia seorang imam tetap Masjid Nurul yakin tempat Agus kerja, di kampung Bone. Tidak lupa Agus juga minta pendapat keluarga besarnya.

Pak Imam dan keluarga besar semua mendukung Agus masuk pesantren. Karena semua keluarga mendukung, tekad Agus semakin kuat untuk hijrah.

Tahun 2021, bulan Juni, hari Rabu, dari Bone Agus pun hijrah ke Hidayatullah Pangkep diantar oleh keluarga besarnya.

Agus kemudian mengawali kehidupan baru di pondok pesantren.
Menjalani hari-hari di pondok bersama ustadz dan santri belajar agama dan Al-Qur’an.

“Saya bertahan sampai sekarang di pesantren ini karena kehidupan yang Islami, saling menguatkan antara sesama warga, puasa Senin-Kamis bersama santri, shalat wajib berjamaah, begitupun shalat lail dan dhuha selalu berjamaah,” tuturnya.

Tepat pada 26 Januari 2022 lalu, Agus diikutkan nikah Mubarak di Belopa oleh pimpinan pondok pesantren ustadz Karding.

Alhamdulillah, saat ini Allah memberikan Agus kado yang tidak bisa dinilai oleh tumpukan rupiah yaitu kehamilan istrinya. Ini merupakan kehamilan anak pertama keluarga kecil Agus, semoga kelak ia menjadi anak yang sholeh nan cerdas, menjadi mujahid pejuang Islam terpercaya.(*)



BACA JUGA