Friday, 5 May 2023 | 06:15 Wita

Ujian Sabar dan Kesungguhan

Editor: Humas DPW Hidayatullah Sulsel
Share

Oleh : Sarmadani Karani, Ketua DPD Hidayatullah Sidrap

HidayatullahSulsel.com — Ini inspirasi Ramadhan 1444 H, yang baru sempat dinarasikan lewat tulisan. Kisah tentang sabar dan kesungguhan.

Ini juga sudah menjadi pengalaman. Dari tempaan amanah dalam lembaga perjuangan di Hidayatullah. So, rasanya, dan bukan sekedar rasa-rasa saja, kita masing-masing telah melakoninya.

Kita tidak perlu bilang “Cinta itu berat.” Yang berat adalah ujian. Bahwa setiap kita akan diuji, dengan berbagai cobaan dengan metode dan gaya yang berbeda-beda. Semua tidak sama.

Toh kalau ada sama, kadar berat dan ringannya lagi berbeda. Disitulah titik beratnya kehidupan ini.

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? (QS. Al Ankabut:2)

Allah bertanya kepada manusia yang telah mengaku beriman, bahwa apakah mereka akan dibiarkan begitu saja mengaku beriman tanpa lebih dahulu diuji?

Tidak, malah setiap orang beriman harus diuji lebih dahulu, sehingga dapat diketahui sampai di manakah mereka sabar dan tahan menerima ujian tersebut.

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?… (QS. 2: 286).

Jelas sekali, bahwa untuk mengukur kualitas seseorang, maka mutlak baginya untuk mengikuti tahapan demi tahapan ujian yang Allan berikan kepadanya.

Hanya saja, ujian itu ibarat lembaran soal yang diberikan kepada kita saat ujian nasional. Jawabannya bukan pilihan ganda, atau esai, tapi ada pada jihad (kesungguhan) dan kesabaran kita dalam melalui ujian tersebut.

أَمۡ حَسِبۡتُمۡ أَن تَدۡخُلُوا۟ ٱلۡجَنَّةَ وَلَمَّا یَعۡلَمِ ٱللَّهُ ٱلَّذِینَ جَـٰهَدُوا۟ مِنكُمۡ وَیَعۡلَمَ ٱلصَّـٰبِرِینَ
[سُورَةُ آلِ عِمۡرَانَ: ١٤٢]

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS. 3: 142).

Jalan untuk masuk surga memang tidak semulus jalan tol yang tanpa hambatan. Ujian yang di hadapan kita, berupa amanah jabatan, harta, dan keluarga (anak isteri) harus kita lalui dengan kesungguhan dan kesabaran.

Titik kuncinya, apakah dalam setiap ujian ini, kita mampu bersungguh- sungguh dan bersabar melaluinya ? (bersambung/*)



BACA JUGA