Friday, 29 July 2022 | 11:32 Wita

Dorong Pengembangan Koperasi, DPW Sulsel Gelar Pelatihan Manajemen Koperasi Hidayatullah

Editor: admin
Share


PAREPARE, HidayatullahSulsel.com — Departemen Ekonomi dan Aset Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Sulsel menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Koperasi Hidayatullah di Gedung Dakwah Hidayatullah, Parepare, Kamis (28/7/2022).

“Pelatihan ini sebagai upaya mendorong kampus-kampus (pondok pesantren) Hidayatullah di Sulsel mendirikan dan mengembangkan unit usaha perkoperasian,” jelas Ketua DPW Hidayatullah Sulsel Ust  Nasuri Bukhari MPd di sela kegiatan pelatihan tersebut.

Menurutnya usaha koperasi sangat potensial dan memungkinkan dikembangkan untuk kebutuhan jamaah maupun kemandirian ekonomi pondok pesantren Hidayatullah se-Sulsel.

Pelatihan selama dua itu menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah maupun Dinas Koperasi. Dengan tema “Melalui Kelembagaan Koperasi Kita Wujudkan Pemberdayaan Ekonomi Warga dan Masyarakat.”

Peserta pelatihan diikuti oleh hampir seluruh Ketua Bidang Ekonomi DPD Hidayatullah yang tersebar di berbagai kabupaten/kota Sulawesi Selatan. 

Kadep. Ekonomi & Aset DPW Hidayatullah Sulsel, Imran Djufri SPd.I mengatakan penyelenggaraan pelatihan koperasi diniatkan agar pengurus-pengurus Hidayatullah yang ada di daerah diharapkan mampu menggeliatkan sektor perekonomian. Khususnya berbasis koperasi.

“Kita tentu berharap, melalui pelatihan ini teman-teman bisa menggawangi geliat perekonomian di daerah masing-masing. Khususnya pengadaan dan pengembangan koperasi. Bila perlu dengan UMKM sekalian,” kata Imran.

Ketua Departemen Ekonomi Keumatan dan Koperasi DPP Hidayatullah, Ustadz Ruhyadi Sujana SSos MM sebagai narasumber dalam pelatihan tersebut. 

Di depan puluhan peserta pelatihan, Ustadz Ruhyadi menyempatkan memberi motivasi bisnis. Menurutnya, banyak orang, bahkan warga Hidayatullah sendiri yang takut menekuni dunia bisnis. Ketakutan tersebut dikarenakan resiko bisnis yang teramat besar dan banyak.

“Kita ini ya, masih sedikit yang mau berbisnis. Kebanyakan maunya jadi guru saja. Bayangannya guru enak, tiap bulan dapat. Kenapa begitu? Karena pikiran kita bisnis itu resikonya besar. Banyak lagi. Padahal, kalau kita mau merenungkan justru resiko-resiko itulah yang kelak membuat kita sukses,” terang Ruhyadi memberi semangat.(Ian kassa)


Tags:

BACA JUGA