Sunday, 12 February 2023 | 17:43 Wita

Ust Ramadhan dari Malinau Hijrah ke Hidayatullah Pangkep

Editor: Humas DPW Hidayatullah Sulsel
Share

Jejak Dakwah dan Tarbiyah di Hidayatullah Pangkep (2)

HidayatullahSulsel.com — Pada Selasa 7 Februari 2023, saya Ramadhan bersama keluarga kecil tercinta berangkat dari Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) menuju Sulawesi Selatan dengan tujuan hijrah ke Hidayatullah Pangkep.

Jauh hari sebelum berangkat hijrah ke Hidayatullah Pangkep, saya dan istri sudah berfikir lebih matang untuk berhijrah.

Sebelum beranjak ke Pangkep, saya minta nasehat kepada salah seorang ustadz yang biasa disapa Pak Aris, beliau merupakan pribadi yang disiplin, teguh pendirian dan taat pada agama.

Sekitar 3 hari sebelum berangkat, setelah saya minta nasehat dari pak Aris, beliau berpesan “Pahami orang lain, jangan minta dipahami orang lain, agar kita teguh pendirian, tidak mudah goyah dan harus atas landasan Lillah.”

Nasehat ini merupakan bekal buat saya agar tidak mudah goyah, karena fitrahnya manusia itu butuh nutrisi rohani berupa nasehat dari siapa saja, agar tetap berjalan sesuai titah yang Allah tetapkan.

Suka-duka perjalanan yang kami lalui, ada perasaan was-was, sebab kami pergi dengan mujahid kami yang masih bayi baru berusia 1 bulan.

Selama perjalanan, kami hanya berpasrah kepada Allah atas hidup dan mati, sebab kita tidak tahu kapan dan di mana Allah ta’ala memanggil untuk menghadap-Nya dan bertanggung jawab atas apa yang telah kita lakukan selama hidup ini.

Dengan pertolongan-Nya, perjalanan kami dimudahkan, banyak orang yang kami tidak kenal begitu antusias membantu kami mengangkat barang kami ketika naik turun kendaraan.

Seorang kakek berusia sekitar 50 an ke atas, beliau asal suku Dayak, menghampiri saya seraya mengajak mengobrol ringan. Beliau merupakan orang tua yang memiliki jiwa sosial yang tinggi, saya amati dari cara pendekatan beliau yang kemudian langsung mengajak ngobrol.

Dalam mengobrol singkat itu, satu pesan beliau yang membuat saya begitu kagum padanya. “Nak, jika ada manusia yang membutuhkan pertolongan, maka tolonglah. Tidak harus manusia itu dari golongan yang satu suku atau satu ras dengan kita, siapapun harus kita memberikan pertolongan”

Ia membantu kami kengangkat tas besar dan kecil naik-turun kendaraan. Saya terharu dengan bantuannya, hanya bisa mengucapkan terimakasih dan berdoa. Semoga ia sehat dan murah rezeki serta dikelilingi oleh orang-orang baik.

Perjalanan dari Kaltara, menuju Sulawesi Selatan (Pangkep) membutuhkan waktu yang cukup lama. Dari Malinau Kaltara, harus menempuh 7 jam perjalanan darat hingga ke perbatasan Malaysia-Indonesia (sungai ular) , kemudian naik spead boad menuju Nunukan yang juga daerah perbatasan, lanjut naik fery ke Parepare Sulsel membutuhkan waktu 2 malam 1 hari. Dan lanjut lagi menuju Pangkep, kurang lebih 2 jam perjalanan darat.

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT, atas berkat dan pertolongan-Nya kami sampai di Sulawesi Selatan, Pangkep tepatnya pada Jumat 10 Februari 2023 jam 11:30 dan langsung sholat Jum’at di Pangkep, Balocci.

Kami, disambut oleh Ketua DPD Pangkep ustadz Karding dengan penuh semangat bersama jajaran pengurus Hidayatullah Pangkep.

Alhamdulillah, Ustadz Karding selalu memberikan penguatan untuk terus hidup di barisan pejuang, semoga Istiqomah hingga akhir penutup usia kami.

Sekilas Hidayatullah Pangkep

Hidayatullah Pangkep merupakan salah satu cabang Hidayatullah di Sulawesi Selatan, dirintis oleh ustadz Karding SSos pada akhir 2018.

Akses menuju pondok pesantren Hidayatullah Pangkep kurang lebih 1 Km. Untuk menuju ke pesabtren harus melewati jalan dengan kondisi sangat rusak dan ekstrim.

Jalanya yang berliku-liku, tanjakan yang cukup terjal tinggi, menjadi tantangan tersendiri bagi para da’i yang tugas di sini. Jalannya yang terjal dipenuhi oleh lumut, belum lagi ketika musim hujan yang membuat jalan ini semakin licin.

Disisi lain, da’i harus keluar masuk di pondok untuk belanja kebutuhan santri dan kebutuhan para da’i yang tugas di Hidayatullah Langkep ini, sebab tidak ada akses lain menuju jalan poros.

Jatuh bangun hingga luka ringan menjadi hal biasa bagi da’i yang tugas disini. Tugas di Pangkep punya tantangan yang tidak biasa, harus persiapkan mental kuat dan tenaga yang sangat ekstra.

Semoga ada para dermawan yang tulus dan ikhlas, membantu akses perjalanan santri dan daii menuju pondok pesantren Hidayatullah Pangkep. Kelak menjadi amal jariyah yang mengantarkan para dermawan menuju Jannah-Nya.(*)