Wednesday, 22 May 2024 | 17:04 Wita

Wafatnya KH Muhammad Hasyim HS. Perginya Semua Pendiri Hidayatullah

Editor: admin
Share

“PARA PENDIRI BENAR-BENAR TELAH HABIS”

Oleh : Aqib Junaid Kahar, Dewan Murrabi Pusat Hidayatullah

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ

Kepergian Ust. Muhammad Hasyim HS. kemarin siang, akhirnya benar-benar melengkapi kepergian semua para pendiri Hidayatullah, yang terdiri dari lima orang anak muda dan masih berstatus bujangan ketika itu.

Bukan menolak dan siap beradu argumentasi, kalau ada orang yang mencoba untuk menyebutkan kekurangan Hidayatullah, namun kami semua sungguh sangat takut, jika termasuk dalam kategori orangn yang kufur nikmat.

Melihat sekian banyak kader, yang menyebar bukan saja di seluruh penjuru tanah air Indonesia, bahkan dalam beberapa tahun terakhir sudah merambah ke berbagai negara, dengan jumlah mencapai ratusan dengan aneka variasi aktivitas.

Kehadiran para kader di tempat tugas, tak sebatas menambah jumlah penduduk setempat, melainkan tampil ke gelanggang dengan segala dinamikanya, sebagai pembuktian bahwa Hidayatullah senantiasa memberi manfaat kepada sebanyak mungkin orang.

Sama sekali tak bermaksud untuk menyombongkan diri, semata refleksi dari rasa syukur yang luar biasa, bahwa jika saja capaian Hidayatullah hari ini, ingin diurai satu persatu dan diceritakan secara detail, entah berapa jilid buku yg harus ditulis.

Yang pasti… Kami para kader sangat menyadari, bahwa sehebat apapun yang telah dicapai hari ini dan yang akan kita songsong di hari-hari mendatang, kesemuanya menjadi sangat kecil dan nyaris tidak ada artinya sama sekali, bila dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan oleh para pendiri.

Satu langkah awal, jauh lebih berarti dibandingkan sejuta langkah selanjutnya. Ungkapan ini bukanlah pernyataan retoris sama sekali, tapi memang berangkat dari fakta yang melahirkan kesadaran akan hal itu.

Dari sekian banyak mutiara hikmah, yang telah ditaburkan oleh para pendiri, kemudian menjadi modal besar bagi kader dalam mengemban amanah, agar jiwa kami tetap stabil, satu poin di antaranya yang sangat berbekas di benak kami, dan itu dilontarkan oleh Alm. Ust. Muhammad Hasyim HS. adalah “Bersyukurlah kalian, karena Hidayatullah ini masih memiliki sekian banyak kekurangan”.

Sekilas mungkin menimbulkan kebingungan, kok banyaknya kekurangan justru harus disyukuri, namun kemudian menjadi hentakan yang sangat dahsyat, ketika Alm. melanjutkan, “…bahwa kekurangan yang banyak itu, adalah modal paling besar, mengantarkan kita untuk senantiasa mendekat kepada Zat Maha Kuasa, dan itulah karunia besar tak ternilai”.

Kesuksesan dalam berbagai bentuknya, sejatinya adalah kode keras yang harus disikapi serius, sebab umumnya menjadi pemicu utama, kita menjaga jarak kepada Pencipta, yang pada akhirnya ada sikap mental seolah benar-benar tidak membutuhkan kehadiran dan bantuanNya. Dan inilah musibah terbesar dalam hidup.

Secara pribadi saya sangat bersyukur, memiliki beberapa kenangan indah dengan para pendiri, wabilkhusus dengan Alm. Ust. M. Hasyim HS. Termasuk tatkala Beliau baru saja menikah, di mana saya masih kanak-kanak ketika itu.

Kedekatan saya dengan beberapa santri putri saat itu, yang umumnya saya panggil Kakak, mulai dari Ka Irma (istri Ust. Abd. Latif Usman), Ka Hafsah (Istri. Alm. Ust. Budi Setiawan), Kak Intan (istri. Alm. Ust. Syamsu Rijal Aswin) dll. Termasuklah Ka Rosmala (Istri Alm. Ust. Hasim HS), membuat saya seringkali bermanja-manja kepada mereka, termasuk ngotot untuk dipangku saat berada di mobil, ketika pertama kali Ust. Hasyim akan ke rumah mertua ketika itu.

Akhirnya… Kami para kader mendoakan setulus-tulusnya, agar kiranya para “senior” Hidayatullah yang telah berpulang terlebih dahulu, khususnya para pendiri, dan utamanya Ust. Hasyim HS yang baru meninggal kemarin siang, mendapat ampunan, sekaligus memperoleh ganjaran terbaik atas segala perjuangannya, sembari berharap kami semua dipertemukan kembali kelak di dalam surga Allah.(*)



BACA JUGA