Tuesday, 18 June 2024 | 06:18 Wita

Satu Teladan Lebih Baik Daripada Seribu Nasehat

Editor: admin
Share

Oleh: Ust Drs Nasri Bukhari MPd l, Ketua DPW Hidayatullah Sulsel

HidayatullahSulsel.com — Keteladanan adalah aktualisasi diri yang lahir dari naluri kejiwaan dalam jiwa yang baik. Memberikan satu keteladanan tidaklah semudah dari sekedar teori dan nasehat-nasehat.

Al-quran menguraikan kesuksesan mendidik anak ketika mendahulukan memulai membentuk pribadi terbaik dahulu, serta diiringi dengan keteladan yang baik. Jadilah nasihat-nasihat kebaikan akan diterima dengan baik, cepat memahami dan mudah mencontohkannya.

Hal itu dijelaskan panjang lebar pada QS. Luqman (31), yang bercerita tentang sosok ahli hikmah, Luqmanul Hakim. “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (Q.S Luqman [31] :12).

Sebelum Luqman Hakim memberikan nasehat kepada anaknya tentang pentingnya pendidikan karakter, terlebih dahulu dia memberikan keteladanan yang baik. Sehingga nasihat-nasihat dan bekal penting tentang kesuksesan hidup pada beberapa ayat berikutnya, niscaya dapat diterima dan diikuti dengan sepenuh hati.

Mengapa terjadi kerusakan moral pada generasi belakang ini ? Karena yang hanya didapati anak dari orang tua ataupun guru sering hanya sebatas nasehat, banyak perintah, tanpa banyak mendapatkan dan merasakan keteladanan yang baik. Tak memerlukan kesesuaian antara nasihat dengan keteladan dari yang menasehatinya.

Biang kerok krisis keteladan adalah kontra produktif antara penyeru kebaikan yang tidak diiringinya dengan keteladanan yang baik.

Disamping pentingnya figur keteladan, eksistensi keluarga menjadi fondasi yang penting untuk menemukan keteladanan. Dalam keluarga terdapat figur orangtua, baik bapak maupun ibu, menjadi panutan. Kehadiran sosok figur orangtua biasanya anak akan mudah meniru, keteladanannya mempunyai pengaruh besar dalam membentuk karakter baik dalam perkembangan kehidupan anak.

Tepatlah menjadi bahan renungan dari sebuah pepatah Arab, bahwa ‘satu teladan lebih baik dari pada seribu nasehat’. Tanpa mengesampingkan peran penting dari nasihat, kesesuaian antara nasihat yang baik dengan keteladan yang baik adalah kunci sukses mendidik anak.

Momentum Idhul Adha ini, memberi kita ibrah tentang kesesuaian nasehat dan teladan yang dilakoni sosok ayah-ibu, Ibrahim-Hajar, menghasilkan Ismail yang teladan sebagai anak sholeh, “Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia…”.(Q.S Al-Mumtahanah [60]:4).(*)



BACA JUGA