Thursday, 22 August 2024 | 08:18 Wita

Kemerdekaan Menurut Al Quran

Editor: admin
Share

Oleh: Ust Nasri Bukhari MPd, Ketua DPW Hidayatullah Sulsel

KEBEBASAN sering identik dengan kemerdekaan, dan bagai saudara kembar. Tak ada arti kemerdekaan tanpa kebebasan. Sebab kemerdekaan adalah manakala tidak ada yang menekan, menghalang-halangi serta menguasai kebebasan.

Sebaliknya banyak merasa memiliki kebebasan tapi tidak menjadi merdeka yang sesungguhnya.

Kebebasannya dipengaruhi oleh tekanan dan penguasaan nafsu dalam dirinya atau oleh ketidak berdayaannya melawan pengaruh dan tekanan kuat dari luar dirinya.

Kemerdekaan dan kebebasan harus diposisikan pada makna yang tepat. Kemerdekaan bermakna sebagai kebebasan berpikir, bertindak, berperilaku dalam berbagai aspek, termasuk dalam hal menjalankan agama.

Sedangkan makna kebebasan secara umum adalah terlepasnya diri dari segala yang mengekang dan menghambat serta menghalangi dirinya berbuat atau berprilaku sesuai keinginannya.

Sekalipun keinginan itu bertentangan dan bertolak belakan dengan kaidah dan norma yang berlaku.

Memaknai kemerdekaan sebagai kebebasan berbuat tanpa koridor dan batasan, sesungguhnya dia telah masuk ke jurang ketidak merdekaan. Sebab hidup ini pada hakekatnya adalah kesempatan diberikan oleh Allah untuk mengaktualisasikan potensi dirinya dalam ruang dan waktu tertentu, yang dengan sendirinya memiliki keterbatasan.

Hidup bebas bukanlah berarti hidup tanpa keterbatasan dalam kehidupannya. Sebab manusia memiliki keterbatasan berbuat, bersosialisaasi dan juga bermuamalah antara satu dengan yang lainnya.

Ketika seseorang berbuat melampau batasan kemanusiaannya, alias berbuat sesuka dirinya sebagai bentuk pola pikir kebebasan, akan terjadilah kerusakan menimpa dirinya dan manusia lain serta alam sekitarnya.

Berbuat sesuka hati dan memperturutkan keinginannya, sebagai bentuk aktualisasi dari arti sebuah kebebasan, berarti dia telah berbuat melampaui batasan kehidupan kemanusiaannya yang terikat yang dibatasi oleh keterkaitan dan kepentingan dengan yang lainnya.

Dengan demikian, memaknai kemerdekaan yang hakiki dan tepat bilamana kebebasan difahami sebagai peluang mengaktualisasikan segala potensi diri guna menggapai kebahagiaan yang hakiki.

Yakni kebebasan berpikir, bertindak dan mengaktualisasi segala potensi dirinya sesuai aturan dan koridor dari pembuat dan pemelihara alam semesta, Allah Azza Wajalla.

Kemerdekaan dalam perspektif Alquran (QS.2:256-257), adalah kebebasan yang didasari oleh akal fikiran yang sehat untuk mampu membedakan yang baik dan benar dan juga yang salah. Untuk keluar dari belenggu syaitan dan tahogut serta nafsu dalam dirinya. Pada akhirnya menjadi hamba Allah taat dan tunduk pada aturan-Nya, sebagai pegangan kuat menggapai kebahagiaan hakiki dalam Ridho Ilahi.(*)



BACA JUGA