Tuesday, 30 August 2022 | 11:34 Wita

Puskesmas Balocci Sosialisasi STBM di Santri Hidayatullah Pangkep

Editor: Humas DPW Hidayatullah Sulsel

Pangkep, HidayatullahSulsel.com — Puskesmas Balocci Pangkep mengadakan sosialisasi kesehatan 5 Pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Gerakan Sehati Puskesmas Balocci Kampanye STBM, Selasa (30/8/2022).

Kegiatan berlangsung di Masjid Muhammad Al-Fatih dihadiri santri Hidayatullah Pangkep didampingi Ketua Yayasan Dinul Kamil Al-Muhajirin Hidayatullah Pangkep, Ust Karding SSos.

Narasumber pada sosialisasi ini Dewi Sartika SKM, staf Puskesmas Balocci (Sanitarian) dan didampingi Rayuddin SKM serta Humas Puskesmas Balocci Nurul Adha SKM.

Dewi menjelaskan tentang masalah sanitasi yang umum dihadapi banyak pesantren apalagi untuk pesantren yang memiliki banyak santrinya.

LIma pilar dalam penanganan masalah sanitasi, yaitu Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Yang ketiga, Pengolahan Air Minum Rumah Tangga (PAMRT), Pengolahan Sampah Rumah Tangga , Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga.

BABS ini merupakan masalah klasik yang dihadapi dalam sanitasi masyarakat terutama di daerah pesisir yang masih sangat kurang pemahaman dan kesadarannya akan kesehatan.

CTPS merupakan gerakan yang selalu digencarkan pemerintah Desa Bulak Baru meski masih terkendala oleh kesadaran masyarakat yang masih kurang.

Pengolahan Sampah dan Limbah Cair Rumah Tangga yang merupakan dua pilar terakhir yang menjadi point utama yang disajikan pada sosialisasi pagi ini. Pengolahan sampah dan limbah cair rumah tangga merupakan pekerjaan rumah yang perlu perhatian khsusus baik pemerintah dan masyarakat demi pembangunan kesehatan bersama.

Menurut Karding, sosialisasi tersebut menjadi kebutuhan penting bagi santri di pondok karena mengingat adanya beberapa kasus yang sering terjadi di asrama seperti santri gatal tangannya maupun gatal bagian selangkangannya.

“Maka dari itu, pengurus berharap dengan adanya sosialisasi ini, Santri semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan Asrama, sehingga risiko penyakit dapat diredam dan terciptanya Santri yang sehat,” harapnya.

Disamping itu hadir juga Ketua OPH Asdar yang ikut berpartisipasi menyampaikan kritik dan saran mengenai sanitasi di asrama. Salah satu solusi yang diberikan yaitu menyampaikan program gotong royong dan membantu pengurus pondok untuk dengan menghidupkan kembali kegiatan Jumat bersih.(*)



BACA JUGA

SULSEL TODAY