PROGRAM-PROGRAM

PROGRAM Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Sulsel mengacu kepada program nasional Hidayatullah yakni.

BIDANG DAKWAH

1. Pengiriman dai untuk misi dakwah. Para dai dikirim khususnya ke kawasan pedalaman, daerah tertinggal, dan minoritas Muslim.

2. Kuliah Dai Mandiri (Tadribud-Du’at). Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan para dai untuk membina masyarakat di lingkungan
mereka atau di tempat baru sama sekali. Program ini berlangsung selama 1 sampai 1,5 tahun.

3. Training Mu’allim. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan tenaga terampil yang memiliki kemampuan mengajarkan al- aQur’an dan menerjemahkannya dengan metoda GRAND MBA (Gerakan Dakwah mengajar dan Belajar Al Qur’an). Training ini memakan waktu 3 sampai 15 hari.

4. Majelis Taklim al-Qur’an (MTQ). Program ini bertujuan untuk mengajarkan teknik menerjemahkan al Qur’an bagi masyarakat yang tidak menguasai bahasa Arab. Bagi peserta yang belum mampu membaca al-Qur’an, mereka harus mengikuti kelas membaca al-Qur’an terlebih dahulu.

5. Training Bina Aqidah (TBA). Program ini memakan waktu 1-2 hari di akhir pekan. Pesertanya masyarakat umum yang diajak melalui jaringan Hidayatullah di berbagai wilayah.

6. Tabligh. Yakni program melayani permintaan khutbah Jumat, talk show radio, dan lain-lain, melalui jaringan Hidayatullah terdekat.

BIDANG PENDIDIKAN

1. Mendirikan Sekolah Integral di berbagai kota/kabupaten se-Sulsel dengan beberapa
tingkatan: Play Group-TK (dikoordinasikan oleh Muslimat Hidayatullah), Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas,
dan Perguruan Tinggi.

Hidayatullah merencanakan untuk membangun
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di setiap Kabupaten/Kota di Sulsel. Sekolah Integral
merekomendasikan sistem asrama mulai tingkat SMP, dan pemisahan antara murid laki-laki dan perempuan. Sebagian menggunakan tiga bahasa (Indonesia, Arab, dan Inggris), dengan penampilan modern.

2. Mendirikan pesantren-pesantren di beberapa kota/kabupaten se-Sulsel, dengan program
khusus seperti Tahfizh al-Quran.

BIDANG SOSIAL

1. Membangun tempat layanan anak-anak yatim dan piatu dan anak-anak miskin. Tempat
layanan ini dinamakan ‘Pusat Pendidikan Anak Shaleh’ (PPAS).

2. Mendirikan lembaga-lembaga amil zakat, infaq, dan sedekah.

3. Membangun lembaga-lembaga nazhir wakaf

4. Menyelenggarakan program ‘Wakaf al-Quran’ untuk membantu kalangan miskin dan minoritas. Program ini memfasilitasi masyarakat
yang ingin menyumbangkan beberapa mushaf al-Qur’an kepada orang-orang yang membutuhkan.

5. Membentuk tim tanggap bencana, terdiri dari tim rescue maupun tim kesehatan.

BIDANG EKONOMI

Dengan jaringan amal usaha & badan usaha yang tersebar di seluruh Sulsel serta kualitas & kuantitas kader yang dimiliki, maka Hidayatullah Sulsel merupakan kekuatan ekonomi yang riil.

Hidayatullah Incorporated adalah model pe-
ngembangan ekonomi multi sinergi bagi selu-
ruh sumberdaya (resources) yang dimiliki Hida-
yatullah.

Ekonomi kelembagaan adalah model pengembangan ekonomi berbasis koperasi dengan BUMO (Badan Usaha Milik Organisasi) sebagai motornya.

Ekonomi keumatan menjadikan kader dan
halaqoh sebagai basisnya. Dimana model ko-
perasi & syirkah menjadi penggeraknya.
Ekonomi Sosial merupakan amal usaha yang
bergerak secara sosial, dan memiliki aspek
benefit & profit dalam pengelolaanya.■

SULSEL TODAY