Tuesday, 18 January 2022 | 06:05 Wita

Pada Pengajian Parenting Hidayatullah Sudu, Ketua DPW Ajak Sinergi Orangtua dan Guru Pengasuh

Editor: admin
Share

ENREKANG, HidayatullahSulsel.com — Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Ulul Albab, Pesantren Hidayatullah Sudu, Enrekang menggelar Pengajian Orangtua/Wali Santri, Ahad (16/1/2022).

Pengajian tersebut dihadiri orangtua/wali santri dari seluruh unit pendidikan di bawah naungan LPI Ulul Albab, mulai jenjang TK, SD, MTs, hingga MA.

Hadir sebagai pemateri Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Sulawesi Selatan, Ustadz Drs Nasri Bohari MPd.

Direktur Sekolah Integral Terpadu (SIT) Lukman Al-Hakim Balikpapan pada masanya tersebut menyampaikan materi “Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi Guru-Orangtua untuk Melahirkan Generasi Rabbani”.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara orangtua, guru dan pengasuh. “Tiga komponen ini harus selalu terbangun komunikasinya, agar kolaborasi dan sinergi bisa tercipta,” jelasnya.

Menurutnya kalau komunikasi buntu, maka tidak akan mungkin bisa bersinergi dan berkolaborasi.

Ustadz Nasri juga mengingatkan para orangtua agar bisa menjadi figur untuk anak-anak mereka. Karena dengan mebjadi figur teladan bagi anak salah satu sebab keberhasilan pendidikan seorang anak.

“Di rumah, bapak dan ibu akan menjadi figur. Di sekolah, gurunya menjadi figur. Ketika di asrama, pengasuhnya yang menjadi figur,” urainya.

Menjadi figur ini, jelas dia, mengharuskan seseorang menjadi teladan bagi anak didiknya. Kalau di pesantren anak-anak dianjurkan shalat berjamaah di masjid, dicontohkan pula oleh guru-pengasuhnya, maka di rumah ketika anak liburan gantian orang tua yang menjadi teladan untuk itu.

“Jangan sampai, ketika liburan di rumah, orangtua justru tidak bisa dicontoh ibadahnya oleh anaknya,” tambah dia lagi.

Karena itulah, tambahnya lagi, orang tua harus tahu apa yang telah diajarkan oleh guru-pengasuh di pesantren. Sehingga ketika pulang ke rumah, orang tua bisa meneruskan pengajaran yang telah dibiasakan guru-pengasuh di pesantren, khusunya pembiasaan ibadah dan adab-adab.

“Dan kembali ke poin awal, semua itu bisa dilakukan kalau terjalin pola komunikasi yang baik antara orang tua dan guru-pengasuh,” tutup dia.

Pengajian yang dihadiri sekira 200-an orangtua santri tersebut merupakan kegiatan rutin setiap bulan. Menurut Bendahara Yayasan Pesantren Hidayatullah Sudu, Ustadz Alimuddin, materi yang disampaikan setiap bulannya merupakan materi-materi parenting, pendidikan anak, dan sebagainya.

“Kegiatan seperti ini kami jadikan sebagai washilah untuk bersilaturahmi dengan para orangtua, sekaligus temu kangen anak dan orang tua,” jelasnya.■ abdul aziz basir



BACA JUGA