Friday, 10 May 2024 | 17:51 Wita

Dari Halaqah Kubra (2): Ini Halaqah Nasional

Editor: admin
Share

HidayatullahSulsel.com — Perjuangan di Hidayatullah, butuh untuk diretas menjadi sebuah diskusi, butuh disemangati, agar spirit perjuangan itu terus menggelora dalam diri setiap kadernya.

Halaqah Kubra yang dilaksanakan DPW dan DMW Hidayatullah Sulsel didukung kampus utama Al Bayan Hidayatullah Makassar dan menggelar sebuah gelaran acara spektakuker, yang tidak biasa di Wadi Barakah kawasan Ponpes Ummul Quro Hidayatullah Tompobulu, Maros.

Bisalah disebut sebagai Halaqah Kubro yang bertaraf nasional. Dengan sebuah tema yang cukup menarik, br”Transformasi Spirit Perjuangan Menuju 100 Tahun Hidayatullah”.

Halaqah ini dihadiri oleh 8 pengurus Kampus Induk dan Utama Hidayatullah dari seluruh Indonesia, yakni Medan, Batam, Jakarta, Surabaya, Timika, dan Makassar.

Gelaran acara Halaqah Kubro kali ini, memang dilaksanakan usai penutupan Rakor Kampus Induk dan Kampus Utama Hidayatullah di Kampus Al Bayan Hidayatullah Makassar, (7-8/05).

Peserta inti dari acara Halaqah Kubro yang digelar sehari semalam ini, adalah seluruh anggota halaqah Wustho di Hidayatullah Sulsel. Juga tentunya hadir jajaran pengurus DPD Hidayatullah dan DPW Hidayatullah Sulsel.

Yang sangat menarik dari acaranya ini, adalah para pemateri yang bisa dikatakan mewakili seluruh unsur struktur di organisasi Hidayatullah.

Materi pertama, pada Rabu malam, 08/05, dibawakan langsung oleh Ustad Dr. Tasrif Amin, M.Pd, Ketua Dewan Murobbi Pusat. Materinya beliau banyak membahas spirit kader-kader awal di Hidayatullah Makassar, yang berjuang dari jual majalah, cari donatur hingga ke parlemen.

Acara halaqah Kubro tersebut menjadi sangat syahdu, saat acara qimayullail berjamaah di tanah lapangan kawasan Wisata Barokah, Pucak Maros digelar. Masya Allah terasa nikmat beribadah beratapkan langit dan berlantaikan bumi.

Usai sholat subuh dan wirid pagi, (Kamis, 09/05), pencerahan ke Jamaah di lanjutkan dengan Materi dari Ustad Hanif Hannan. Beliau banyak menjelaskan tentang pengorbanan dalam perjuangan di Hidayatullah, dan pentingnya menjaga spirit perjuangan di lembaga ini.

Acara halaqah semakin menarik, saat taushiyah Ustad Dr. Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar, Anggota Dewan Pertimbangan Hidayatullah, sekaligus beliau selaku tuan rumah pada acara tersebut.

Taushiyah Ustad AQM tentu lebih menarik, dengan melihat Hidayatullah yang lalu, sekarang, dan akan datang.

“Kondisi kritis generasi Hidayatullah, ada pada generasi ketiga, yakni generasi yang tidak lagi terlibat secara langsung dengan pengkaderan Ustad Abdullah Said dan para pendiri Hidayatullah” ungkap ketua pembina yayasan Al Bayan ini.

Kehangatan dan kesahduan acara semakin terasa, saat Bapak Pemimpin Umum Hidayatullah, KH. Abdurrahman Muhammad memberikan Taushiyah nya.

Pada taushiyah beliau, yang banyak membahas surah Al Maarij, ayat 3-7. Taushiyah BPU Hidayatullah yang berdurasi hampir dua jam ini, mengungkapkan tentang pentingnya sabar dalam Perjuangan di Hidayatullah yang akan menghasilkan keindahan.

Acara taushiyah ditutup dengan doa dari BPU. Setelah acara taushiyah, kegiatan dilanjutkan dengan acara bebas, sarapan pagi dan mandi-mandi di sungai Kawan Wisata Wadi Barakah.

Semoga semua peserta dapat menangkap spirit dari gelaran halaqah kubro yang sangat bergengsi ini.(Sarmadani)



BACA JUGA