Sunday, 24 December 2023 | 09:25 Wita
Kita Semua ini Pejuang
Sambutan Shubuh Kadep Pengkaderan DPP Hidayatullah Ustad Dr Sholeh Utsman MA
HidayatullahSulsel.com — Kita meyakini, bahwa hadirnya kita di lembaga perjuangan ini, karena keputusan Allah
Yuddillu bihi manyasya, wayahdiibihi manyasya….
Kita semua punya kualitas keimanan. Apa yang kita jalani ini merupakan proses terhadap kualitas keimanan itu. Warisan iman ini, warisan dari pada nabi, shiddiqin, dan para syuhada.
Kelas iman kita ini, kualitas iman ekspor. Maka masuk lah istilah bahwa dia mukmin dia mujahid, karena kualitas imannya lebih di atas dari yang lain.
Sebagaimana ayat,
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ هَلۡ أَدُلُّكُمۡ عَلَىٰ تِجَـٰرَةࣲ تُنجِیكُم مِّنۡ عَذَابٍ أَلِیمࣲ
[سُورَةُ الصَّفِّ: ١٠]
Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?
Tidak ada pilihan lain, bagi kita yang beriman, selain meniti jalan iman ini dengan jihad fii Sabilillah.
Saya sering dialog dengan kader muda, berdiskusi dengan mereka. dalam hitungan kita, rasionalisasi kehidupan ini ada. Bagaimana kebutuhan hidup, natura, anak-anak di masa akan datang, jika kita berada di Hidayatullah ini?
Rasionalnya, kira-kira bagaimana mau berjuang jika natura hanya Rp 800 ribu, sementara UMR Rp 3 juta.
Jika kita buka lembaran sejarah, perjuangan Abdullah Said dulu, sangat luar biasa. Tidak dibangun dengan materi yang cukup.
Kita bisa liat ketua DPW Sulsel sekarang, naturanya saat guru di Gutem, hanya Rp 25.000. Ini tidak rasional. Sementara gaji di luar saat itu sudah tinggi.
Doktrin ini harus selalu diperkuat dengan sosok seorang figur yang senantiasa memberikan pencerahan. Sosok Murobbi untuk mencetak seorang pejuang, yang bisa memiliki kualitas iman yang baik, ini adalah penanaman nilai dari murobbi yang teraktualisasi lewat aktivitas sehari hari.
Di Gutem, waktu itu, kuat sekali penekanan ayat, kabura maktan indallah… (Amat besar kebencian Allah…)
Kalau ketemu ustad-ustad senior di Gutem kaburamaktan itu teringat lagi, misalkan jumpa dengan Ustad Madong.
Kalau ada santri yang ibadahnya terlihat bagus, tapi kerjanya di lapangan malas, pasti akan mendapatkan ejekan dari kawan santri.
Semangat jihad ini harus dikuatkan, tidak boleh dilemahkan. Luar biasa komunikasi allahuyarham Ustad Abdullah Said, yang kemudian bisa mengantarkan kader-kadernya menjadi para pejuang yang sangat luar biasa.
Apa yang beliau lakukan, itu wujud dari kata-kata itu, yang teraktualisasi lewat perbuatan. Sebuah ucapan yang harus dibuktikan dan teruji lewat aksi di lapangan.
Istilahnya ustad Akib, bukan sekedar tahallul, sampai dia cukur kulit kepalanya itu. Itu gambaran ustad Akib, berapa seriusnya itu memproses kader itu. Bukan sekadar gundul, tapi sampai pada tingkat menguliti.
Hari ini kita menarasikan spirit perjuangan ini, jangan terlalu ditampakkan kalau banyak uang, karena masih banyak betul pejuang lain yang miskin, masih banyak pejuang yang kere. Masih banyak pejuang lain yang menderita.
Semoga kita senantiasa tetap Istiqomah salam garis perjuangan ini. (Sarmadani Karani)
*) Sambutan subuh di arena Rakerwil Hidayatullah Sulsel di Wajo, Ahad (24/12/2023)
TERBARU
-
Mostbet: Enhancing Your Betting Adventure
21/11/2024 | 19:34 Wita
-
Ideas on how to Transition to really Go On a romantic date From a dating website
21/11/2024 | 14:20 Wita
-
Research Paper on Steve Jobs His Life and Career
21/11/2024 | 08:00 Wita