Tuesday, 25 January 2022 | 21:01 Wita

Dorong Hadirnya Sekolah Unggul Hidayatullah di Sulsel, DPW Gelar Webinar Pendidikan

Editor: admin
Share

PortalAMANAH.com –– Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Sulsel menggelar Webinar Pendidikan, menghadirkan pemateri anggota Timnas Depdikdasmen DPP Hidayatullah Ust Ustadz Adi Purwanto MPd, Senin (24/1/2022).

Webinar tersebut menurut Ketua Departemen Tarbiyah Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Sulsel, Ust Dwi Subagyo SSi sebagai ikhtiar pihaknya untuk segera menghadirkan sekolah Hidayatullah di Sulsel yang berkualifikasi unggul dan terbaik.

Menurutnya, Ketua DPW Hidayatullah Sulsel Ust Drs Nasri Bukhari MPd memiliki obsesi tersendiri terkait pengembangan unit pendidikan di Sulsel di lingkup Hidayatullah.

“Kita harap pendidikan Hidayatullah di Sulsel harus menjadi rujukan bagi pengembangan tarbiyah di Indonesia timur,” harap Ust Nasri.

Webinar bertema “Membangun Team Work yang Solid untuk Mewujudkan Sekolah Unggul yang Profetik dan Profesional” diikuti Kadepdik DPD, pengelola sekolah, guru dan staf pendidikan Hidayatullah se-Sulsel.

Dalam uraiannya Ust Adi Purwanto menjelaskan sebagai pengurus dan pengelola lembaga pendidikan, harus memiliki program perencanaan secara berjenjang.

“Contoh kami di SD Lukman Al-Hakim Surabaya, sudah punya program perencanaan sampai tahun 2025. Kalau sudah ada program perencanaan, maka kalau ada pergeseran SDM, yang mengganti harus berkomitmen menjalankan apa yang sudah direncanakan,” jelasnya.

Sehingga, tambahnya, program perencanaan bisa berjalan by system, bukan berdasarkan orang. Menurutnya ada dua faktor penyebab ketidakberhasilan sebuah lembaga pendidikan untuk menjadi unggul dan profesional

Dari sisi faktor internal, meskipun manajemen, strategi, SDM, dan prosesnya sudah dianggap bagus namun soliditas tim tidak terbentuk maka keberhasilan akan sulit terwujud.

Rasa tidak percaya dengan tim/teman/kapten tim menjadi penyebab kurangnya soliditas. Hal ini disebabkan karena ego dari personal yang merasa paling pintar, paling hebat, dan paling-paling lainnya.
Sehingga rasa memiliki pada tim menjadi sangat lemah, meskipun gaji yang diberikan sudah tinggi. Jika faktor internal ini tidak segera dibenahi, maka akan menghambat dalam melawan faktor eksternal.

Dari sisi faktor eksternal yaitu tim lawan atau kompetitor dan dukungan dari suporter. “Kita harus mampu mengukur kekuatan dan mencari tahu kelemahan kompetitor. Kalau kita tidak mengetahui atau bahkan buta hal tersebut maka akan kesulitan mengalahkannya,” ujarnya.

Begitu juga dengan supporter, terkadang supporter ini membuat mental pemain down jika selalu mendapatkan cemoohan dan cacian. Sebaliknya akan mampu mengangkat mental pemain jika ada dukungan dari suporter.(abd aziz)


Tags:

BACA JUGA