Tuesday, 28 March 2023 | 15:18 Wita

Dahsyatnya Efek Ramadhan

Editor: Humas DPW Hidayatullah Sulsel
Share

Oleh : Ust Drs Nasri Bukhari MPd, Ketua DPW Hidayatullah Sulsel

HidayatullahSulsel.com — Ramadhan sangat kondusif dan mendukung dalam mempengaruhi karakter dan pola hidup kaum muslimin. Berbagai aktifitas amaliyah umat Islam dalam Ramadhan menampakkan perubahan dahsyat dibanding dengan bulan sebelumnya

Keberkahan Ramadhan tahun ini terasa begitu semangat dan membahagiakan. Seperti semangat sholat jama’ah, mendengarkan dan membaca kajian Islam, kedermawan berbagi rezeki, sampai ramainya kegiatan muamalah atau perekonomian masyarakat.

Keberkahan itu membentuk suasana jiwa terasa damai dan khusu’ menikmati ibadah tarawih dan bacaan Qur’an baik di masjid atau pun di rumah-rumah warga.

Itu adalah karunia dari Allah berupa Ramadhan. Diberikan kepada yang menyikapinya atas dorongan iman guna menggapai kedudukan tertinggi yakni ketaqwaan kepada Allah.

Semangat Beribadah

Ramadhan sebagai bulan tarbiyah atau pengkaderan yang begitu dahsyat mempengaruhi karakter dan aktivitas kehidupan kaum muslimin.

Keagungan Ramadhan tidak hanya mampu memotivasi dan menstimulasi fikiran. Bahkan merubah kesadaran keber-Islamannya. Merubah sikap hidup kaum muslimin dari sebelumnya ibadahnya sekedar sebagai kewajiban semata, menjadi antusias menjalankan sunnah mendatangi masjid-masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah lima waktu dan tarawih.

Di tempat-tempat tertentu seperti di pesantren dan di masjid tertentu diramaikan dengan shalat tahajjud (shalat lail) secara infiradi ataupun berjamaah. Dimulai dari lepas tengah malam sampai menjelang sahur.

Semangat Berilmu dan ber-Quran

Kaum muslimin menampakkan juga semangat mengkaji tentang berbagai ilmu dan amaliyah Ramadhan dan berbagai pengetahuan Islam lainnya. Beberapa masjid memprogramkan ceramah tarawih dan tidak sedikit masjid yang menambah dengan kajian shubuh.

Di media mainstream dan media sosial lainnya pun dipenuhi dengan kajiian ke-Ismalam. Demikian halnya artikel dan flayer tentang Ramadhan ikut meramaikan semangat tafaqqu fiddin dan semangat dakwah.

Semangat membaca Qur’an juga meningkat signifikan. Tidak hanya dibaca One day One Juz, tapi ber juz-juz dibaca Kalamullah itu setiap hari.

Tentu terasa lebih berbeda suasana ber-Quran di pesantren. Tercipta semangat ‘berlomba’ membaca, mentalaqqi dan mentadabburi Al-quran. Tak heran kalau ada santri yang mampu khatam membaca Qur’an berkali-kali dalam sepekan.

Dilakukannya karena mencontoh sunnah Rasulullah.SAW, bahwa pada bulan Ramadhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan tadarrus Al-Qur’an bersama Malaikat Jibril. Yang juga dicontohkan oleh para shahabat dan ulama terdahulu dimana Ramadhan dia memaksimalkan waktunya menghatamkan membaca Al-Quran dan khatam puluhan kali.

Perlombaan Kebaikan

Oleh dorongan kesadaran keimanan membuat hati jadi ringan berbagi harta dan juga keterlibatan diri dalam berbagai kegiatan layanan selama Ramadhan,

Dengan penuh ikhlas dan tanpa mengharapkan imbalan kaum muslimin mengambil bagian dalam kepanitiaan. Mengatur kegiatan masjid agar bisa beribadah dengan aman dan khusu’. Menjaminkan selama Ramadhan jamaah masjid merasakan layanan terbaik dari panitia atau dari Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM)

Secara umum kaum muslimin merasakan kebahagiaan atas keterlibatannya menginfakkan sebahagian dari hartanya untuk buka puasa bersama, keperluan kegiatan dan pembangunan masjid.

Kebahagian berbagi juga dirasakan oleh orang mampu secara materi sehingga berkemampuan berbagi. Demikian juga dirasakan oleh kaum dhuafa saat mereka mendapatkan kebaikan hari aghniya.

Perubahan Karakter

Efek Ramadhan begitu dahsyat mampu menyadarkan hati kaum muslimin. Mengakui kesalahan dan kekurangan diri. Dimanfaatkan waktu musjatab dan ketika dalam sholat, khusus sholat malam, untuk lebih banyak beristighfar dan memperbanyak do’a.

Hati pun berubah, sangat mudah memaafkan, bahkan mendoakan orang tercinta, terdekat serta seluruh kaum muslimin di seluruh dunia.

Hatinya sebelumnya keras dan egois, dipenuhi sifat dengki dan hasat. Dengan Ramadhan tiba-tiba saja menjadi hati yang lembut, berprasangka baik, pemaaf dan peduli serta penuh kasih sayang karena karunia Allah.

Tak terkecuali para ulama, habaib dan para muballigh merasakan kebahagiaan dalam ceramah dan kajian ke-Islaman, berbagi ilmu dan nasehat. Sehingga jamaah pun menikmati dengan hidmad nasehat dan hikmah Ramadhan yang didengarnya.

Berkah Ramadhan mampu membangun sifat sabar dalam arti mampu mengendalikan nafsu untuk maksimal dalam ketaatan menjalankan ibadah wajib dan sunnah, dan konsisten menjaga diri dari berbuat maksiat kepada Allah.

Ini sebagai karakter dari pemaknaan tentang nikmatnya sabar yang indah pada QS Al-Ma’arij; ‘bersabarlah engkau dengan sabar yang indah”.

Berkat kesempurnaan ketaqwaannya melaksanakan puasa Ramadhan ditambah dengan amalan sholeh lainnya, telah membawa pengaruh dahsyat pada perubahan fikiran dan karakter kaum muslimin.

Efek Ramadhan mengantar diri dapat memaknai dan menikmati arti sebuah ketaqwaan. Sebagaimana dalam kandungan QS.Al-A’raf;96, adalah efek yang mampu melahirkan karakter taqwa.
Karakter yang mampu membawa perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Yakni masyarakat bertaqwa yang diberkahi oleh Rahmat dan kasih sayang Allah SWT.(*)



BACA JUGA