Monday, 8 April 2024 | 07:55 Wita

Skala Getaran Tanpa Batas (13)

Editor: admin
Share

Keterlahiran Membutuhkan Perawatan

Oleh: Ust Drs Nasri Bukhari MPd Ketua DPW Hidayatullah Sulsel

HidayatullahSulsel.com — Kita lanjutkan obrolan tentang keterkaitan antara kelahiran dan perawatan. Sebagaimana halnya kelahiran secara biologis, maka keterlahiran ideologis atau keyakinan memerlukan proses lahir dan perawatan maksimal sesudah terlahir.

Ideologi atau pun keyakinan adalah proses perenungan yang panjang, dalam Al-Qur’an dikenal dengan istilah iqra’. Yakni meng-iqra’ eksistensial diri sebagai hamba di hadapan “kebesaran” Rabb (Tuhan) sebagai yang Maha Pencipta (iqra’ bismirabbik).

Dari iqra’ bismirabbik’ inilah, mengantarkannya ke titik penting, “titik nol”, yakni kesadaran akan kehinaan dan ketidak berdayaan dirinya di sisi Sang Khaliq. Dan inilah yang melahirkan suatu pengakuan dan persaksian keyakinan atau keimanan kepada-Nya, serta segala konsekwensi logis dari keimanannya itu. Semakin luas dan tajam iqra’ seseorang akan semakin kuat pondasi keimanannya.

Seperti halnya bangunan, legitimasi kuat atau rapuhnya bangunan ditentukan oleh kondisi konstruksi bangunannya. Apakah memiliki ketahanan menghadapi goncangan, beban massa, dan perjalanan usia pada bangunan itu.

Demikian halnya iman, kuatnya atau tidaknya (ke-istiqomahnya) imannya bisa diukur dari kekuatan dan ketahanan menghadapi ujian godaan, bahkan rongrongan keyakinannya. Ujian yang membentuk karakter kesabaran dalam pendakian iman menuju perjumpaan dengan Sang Khaliq.

Agar iman tetap eksis dan kokoh dalam diri seseorang, maka harus dijaga dan dirawat. Adapun penjaga dan perawatnya adalah ketaqwaan. Taqwa itu sendiri disamping adalah hasil dari kualitas keimanan, dan juga berfungsi sebagai penjaga dan perawat iman.

Sangat wajar kalau kesuksesannya mukmin menjalani ibadah shiyam serta amalan Sunnah yang menyertainya selama Ramadhan akhirnya mampu melahirkan orang-orang muttaqim. Itulah Insan bertaqwa yang bersemi tertanam kuat iman di dadanya. Sebagaimana sabda Rasulullah: “Takwa itu di sini (sambil menunjuk dada)”.

Taqwa yang fungsional merawat iman adalah menjadi modal besar strategis terbangunnya mental maupun spirit seseorang yang mampu membangun karya-karya besar dan monumental yang berpengaruh. Serta memiliki benteng pertahanan yang amat kuat menghadapi segala tantangan dan problematika hidup.

Tentu lebih lengkaplah dia ketika iman yang dirawat oleh taqwanya juga imunnya dirawat oleh isterinya yang perawat.(*)



BACA JUGA