Monday, 3 June 2024 | 05:42 Wita

Memahami Sirah Nabawiyah, Rujukan Menegakan Peradaban Islam

Editor: admin
Share

Oleh: Ust Drs Nasri Bukhari MPd, Ketua DPW Hidayatullah Sulsel

HidayatullahSulsel.com — Peristiwa sejarah dapat dikatakan sejarah jika memiliki tiga unsur yakni manusia, ruang dan waktu. Namun manusialah yang memiliki perann terpenting dalam sejarah.

Seperti pada Sirah Nabawi, adalah sejarah yang banyak bercerita tentang tokoh sentral, yakni Muhammad sebagai Nabi dan Rasul.

Dalam Sirah Nabawi, berisikan kumpulan pelajaran berharga tentang sepak terjang perjuangan Rasulullah sebagai pembawa risalah. Beliau bersama shahabatnya mengorbankan jiwa dan raga serta hartanya dalam menegakkan kalimat tauhid “Laailaha Illallah”.

Dengan penuh ketekunan, beliau membimbing sahabatnya memiliki keyakinan dan kesabaran yang kuat dan tangguh. Bersama shahabatnya pulalah, Rasulullah memulai dan mengawal terwujudnya konsep Islam secara ril dan kaaffah.

Sungguh fenomenal, tidak pernah terjadi sebelumnya, hanya dalam waktu 23 tahun bisan terwujud peradaban Madani di Madinah. Peradaban berlandaskan ajaran Qur’an. Dan tidak hanya dirasakan kebaikan dan kebahagiannya bagi umat Islam, tapi juga dirasakan kedamaian bagi umat agama lain seperti Yahudi dan Nasrani, yang hidup rukun di kota Madinah.

Oleh karenanya, dengan belajar Sirah Nabawi, kita mendapatkan banyak pelajaran berharga khususnya dalam mengusung visi Peradaban Islam, diantaranya adalah;

Pertama; memahami akan begitu pentingnya keberadaan sosok figur terhadap keterwujudan Peradaban Islam, yaitu Muhammad sebagai Rasul. Dia juga adalah teladan dan sumber rujukan ilmu tentang ketauhidan kepada Allah, serta tentang tata cara penyembahan dan pengabdian kepada-Nya.

Kedua, kita akan memahami bagaimana metodologi dakwah dan tarbiyyah yang dilakukan oleh Rasulullah sehingga mampu mancetak kader shahabat tangguh penuh dedikasi dan integritas tinggi pada Islam.

Ketiga adalah, Kita dapat memahami bagaimana sistematika pembentukan generasi awal lahirnya kader Qur’an, berdasarkan sistematika awal turunnya ayat dan surah al-Quran, yakni al-Alaq, Al-Qalam, Al-Mizammil, Al-Midatsir dan Al-fatihah.

Selanjutnya keempat adalah kitapun dapat memahami bagaimana Rasulullah memulai dan mewujudkan tatanan masyarakat berperadaban Islam. Serta bagaimana pola datar terbangunnya sistem kepemimpinan Islam dibawah bimbingan dan kepemimpinan Rasulullah.(*)



BACA JUGA