Thursday, 1 February 2024 | 13:54 Wita

Pasang Surut Peradaban Islam (1)

Editor: admin
Share

Panduan Menjadi Muslim Kaffah (1)

HidayatullahSulsel.com — Redaksi HidayatullahSulsel.com menerbitkan secara berseri artikel dari buku “Panduan Menjadi Muslim Kaffah” yang diterbitkan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah. Ini sebagai upaya menyebarluaskan dan menebalkan pemahaman akan jati diri Hidayatullah dan manhaj sistematika Wahyu sebagai methode dakwah dan tarbiyah Hidayatulllah.

***

Sejarah telah mencatat sukses dakwah yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam waktu yang relatif singkat, dakwah Islam telah mampu mengubah tatanan masyarakat jahiliah menjadi beradab dan bermoral.

Keadilan ditegakkan, nilai-nilai kemanusiaan dihormati dan moralitas dijunjung tinggi. Inilah wujud konkret peradaban Rabbaniah-Ilahiah yang berhasil dibangun Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dakwah Islam ini pula yang pernah menghasilkan suatu generasi unik, yang watak serta karakternya sama sekali berbeda dengan generasi sebelum dan sesudahnya. Mereka adalah generasi sahabat.

Keagungan pribadi mereka menghias lembaran sejarah. Mereka merupakan kumpulan manusia utama yang hidup dalam satu masa dan wilayah yang sama. Keutamaan mereka bukan lantaran status sosial dan ekonominya, tetapi lebih disebabkan oleh keluhuran akhlak dan pribadinya.

Masa ini oleh para pakar sejarah disebut sebagai khairul-qurun, sebaik-baik masa dalam sejarah islam. Sebutan itu wajar karena pada waktu yang sama, di tempat yang sama telah berkumpul pribadi- pribadi agung yang tidak sedikit jumlahnya.

Disana ada Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali. Ada Bilal, Salman, Abdurrahman bin Auf dan sederet nama lainnya. Lebih unik lagi, kualitas mereka hampir sepadan, sehingga sulit untuk dibandingkan mana yang lebih baik diantara mereka.

Generasi ini hanya pernah dihasilkan oleh tangan seorang hamba Allah SWT yang agung, Muhammad SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM. Inilah sukses terbesar manusia dalam membina dan membangun peradaban dunia.

Sukses ini sulit diulang oleh siapapun juga. Karenanya, wajar jika kemudian Muhammad ditempatkan pada posisi terdepan sebagai tokoh yang paling berhasil mengubah wajah dunia.

Sebagai manusia biasa, setelah menuntaskan risalah dakwah hingga paripurna, iapun dipanggil menghadap tuhannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat meninggalkan dua pusaka bagi ummatnya, Al-Qur’an dan Ass-Sunnah. Barangsiapa yang berpegang teguh pada keduanya, dijamin selamat dunia akhirat.

Raga Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam boleh mati, tapi hljiwa dan semangat perjuangannya tak akan pernah padam sepanjang zaman.

Dakwah Islam tak boleh berhenti. Layar sudah berkembang, pantang surut ke belakang. Rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Dakwah Islam terus bergulir dari generasi ke generasi sampai saat ini.(fir/bersambung)



BACA JUGA