Monday, 1 April 2024 | 04:23 Wita

Skala Getaran Tanpa Batas (9)

Editor: admin
Share

Oleh: Ust Drs Nasri Bukhari MPd Ketua DPW Hidayatullah Sulsel

HidayatullahSulsel.com — Tiada amalan terbaik yang menggetarkan keimanan selain dengan taqarrub Ilallah, berlomba mendekatkan diri kepada-Nya disepuluh terakhir Ramadhan.

Yang memahami kemuliaan perlombaan ini, tidak akan melewatkannya kecuali dengan semakin fokus dan kencang beribadah, berdzikir dan beristighfar kepada-Nya, Bahkan tak sedikit mukminin bemujahadah mengencangkan taqarrubnya dengan beri’tikaf.

Walau disadari bahwa Allah itu memiliki sifat Ghafurun Rahim, Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Namun untuk mendapatkan ampunan dari Allah Ta’ala, tak akan didapatkan kecuali dengan bemujahadah bersegera dan berlomba menggapainya. brbrItulah sebabnya Allah Ta’ala memerintahkan hamba-Nya yang bertaqwa untuk bersegera mengejar ampunan-Nya. Sebagai mana frman-Nya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (Q.S Ali ‘Imran [3] :133).

Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut: “bahwa Allah menganjurkan mereka agar bersegera mengerjakan kebaikan dan berlomba memperoleh derajat taqarrub”. Adapun menurut Tafsir Muyassar adalah: “berlomba-lombalah kamu dalam mentaati Allah’ dan Rasul-Nya agar meraih ampunan yang besar dari Tuhan kalian.”

Demikian halnya Ali Bin Abi Thalib, mengingatkan kita untuk jangan terlena mengejar dunia, dan menjadilah pengikut perlombaan mengejar akhirat: “Kehidupan dunia bergegas menjauh, sedang akhirat kian mendekat, dan masing-masing memiliki pengikut, maka jadilah pengikut akhirat, serta janganlah engkau menjadi pengikut dunia. Karena sejatinya sekarang ini adalah waktu untuk beramal tanpa ada hisab, sedangkan esok (di akhirat) adalah waktu hisab dan bukan beramal”.

Semoga kita termasuk golongan yang beruntung. Karena kita tergolong yang mencontoh semangat Rasulullah di sepuluh akhir Ramadhan, dengan semakin kencang ibadah dan amalianya, bahkan mampu beri’tikaf di masjid dan di rumah bagi muslimah.

Sahabat, di akhir Ramadhan, kita diperhadapkan pada dua pilihan, menjadi pengikut perlombaan taqarrub Ilallah, atau justru kita adalah pengikut perlombaan berburu diskon dan cuci gudang menjelang Hari Raya Idul Fitri….. (*)



BACA JUGA