Thursday, 10 February 2022 | 11:48 Wita

Kekuatan Spiritual Modal Meraih Kesuksesan

Editor: admin
Share

Oleh : KH DR Ustadz Nashirul Haq Lc MA, Ketua Umum DPP Hidayatullah

HidayatullahSulsel.com — Iman itu senatiasa fluktuatif. Iman meningkat dengan ketaatan dan berkumpul dengan orang-orang sholeh. Iman juga bisa berkurang dengan kemaksiatan.

Allah ta’ala berfirman, “Berilah peringatan, saling mengingatkan karena hal itu memberi manfaat bagi orang berimanl”

Demikian pula kepemimpinan berbasis spiritual/iman menjadi kunci penentu kesuksesan dalam menjalankan amanah.

Para Nabi yang meraih gelar ulul azmi mereka adalah sosok yang memilki keyakinan dan kesabaran sangat tinggi dalam menjalankan amanah dari Allah.

Amil adalah karyawan Allah, amil adalah mujahid, maka amil harus mencurahkan segala potensi kemampuan dalam rangka membela agama Allah, maka karakter believe atau kekuatan spiritual adalah kekuatan utama kunci sukses.

Di halaqoh menjadi kekuatan pembentukan spiritual. Di dalamnya ada muhasabah dari amaliayah yaumiayah seperti infak, sholat malam dan seterusnya. Maka sepatutnya jam halaqoh dimasukan sebagai jam kerja di BMH

Untuk meraih capain target lembaga dibutuhkan tiga pilar utama yang dinamakan supra struktur yakni : jati diri, visi misi dan value. Ketiga hal tersebut bisa tercapai dengan adanya Sumber Daya Insani yang kuat.

Penguatan yang dimaksud melalui 4 aspek. Aspek ruhuhiyah, akliayah, material dan manajerial. Semua tidak dapat berjalan baik tanpa pengorganisasian yang baik

Dalam mengelola kepemimpinan mesti ditopang dengan kekuatan fikiran yang cerdasd hati yang ikhlas dan aksi yang baik.

Memadukan fikir dan zikir pemimpin dalam Islam tidak boleh menurun spiritualnya. Karena orang yang jiwanya bersih selalu dibimbing oleh Allah melampaui apa yang difikirkannya.

Aspek ruhuyia sangat penting dalam kepemimpinan. Seorang melakukan rapat harus selalu mendahului dengan pendekatan ruhuyia, dimunjatkan dahulu kepada Alllah, karena akal ini sangat terbatas tidak mampu menjangkau hal yang tersembunyi.

Mengapa para sahabat dan pendahulu ketika diingatkan dengan ayat langsung semangat. Ketika Allahuyarham Abdullah Said mendoktrin dan langsung menyentuh karwna ayat-ayat Al Qur’an benar-benar dipegang sebagai sebuah prinsip.

Dalam hadits qudsi “Sesungguhnya Allah bersama dengan prasangka hambanya”

Demikian pula dalam menghadapi persoalan dan kemungkinan-kemungkinan yang buruk, dengan mengintensifkan munajat, banyak silaturahim kepada semua tokoh berpengaruh, mengemas kiprah program-program dan memberikan bantuan harus dipastikan agar tidak salah sasaran.

Selain keyakinan sebagi faktor kesuksesan yang kedua adalah kesabaran. Ayat-ayat yang mengulas hal berat-berat, selalu ditutup dengan perintah untuk sabar.

Ada empat jenis kesabaran. Sabar dalam belajar, sabar mengamalkan, sabar mendakwahkan dan sabar dalam meninggalkan kemaksiatan.

Amil tidak boleh mengutamakan kepentingan keluarga, hal-hal yang tidak pantas. Amil jangan memanfaatkan fasilitas di luar haknya, menerima pemberian hingga membuat admistrasi laporan yang palsu.

Mari terus meningkatkan kualitas karakter believe atau kekuatan spiritual sebagai sumber terbesar kesuksesan dalam mencapai target lembaga.■ fathi

*) Sumber: Disarikan dari taujih di hadapan Amil BMH, Kamis 9 Rajab 1443 (10/2/2022)



BACA JUGA