Friday, 10 February 2023 | 06:28 Wita

Ust Massiara : Memulai dari TPA dan Bekas Penggilingan Padi

Editor: Humas DPW Hidayatullah Sulsel
Share

Jejak Perintisan Dakwah dan Tarbiyah di Hidayatullah Pangkep (1)

HidayatullahSulsel.com — Pada awal bertugas di Pangkep pertengahan 2006 silam, kami sekeluarga tinggal mengontrak rumah di kota Pangkajene, ibukota Kabupaten Pangkep.

Kadang dakwah pertama kami membuka Taman Pendidikan Alquran (TPA) di rumah kontrakan perumahan Bungoro Indah, bersama istri Sitti Aisya Amil (alm.). Setiap pekan juga menemaninya ke Makassar untuk halaqah dan rapat rutin Muslimat Hidayatullah (Mushida).

Kebetulan istri saya menjabat Ketua PW Mushida Sulsel (waktu itu masih gabung Sulbar) periode 2005-2010.

Tahun kedua bertugas pada 2007-2008, kami pindah kontrakan ke Jl. Matahari kota Pangkajene. Selain masih menyelenggarakan TPA, juga mengedarkan majalah Suara Hidayatullah (Sahid) .

Selama tinggal (bertugas) di Pangkep, saya lebih banyak jalan menemani kegiatan istri, sampai saya sering diolok bapak Mushida.

Saya lupa apakah 2007 atau 2008 Ustadz Yani pindah ke Pangkep. Awal keberadaan Ustadz Yani, kami berkenalan dengan H. Bora pemilik lokasi di Tabotabo.

Awalnya kami kerja bakti membersihkan di Tabotabo melibatkan Ustadz-ustad dari Makassar diantaranya ustadz Abdul Majid Ketua Dewan Murabbi Wilayah Hidayatullah Sulsel saat ini dan Ustadz Abdul Qadir Mahmud Rektor STAI Al Bayan sekarang, bersama beberapa santri.

Kemudian 2008-2009 kami kembali ngontrak ke perumahan Bungoro Indah dan kami membangun bakal pondok pesanteen dari bekas penggilingan padi di Tabotabo. Dan yang tempati waktu itu Ustadz Yani

Ustadz Muh Yunus selain memang beliau dulunya nikah di Hidayatullah, sehingga pada awal kami bertugas di Pangkep sosok humoris itu banyak membantu.

Termasuk awal masuk di Pangkep, kami tinggal di rumah beliau sebelum mendapatkan kontrakan. Dan di kepengurusan DPD Hidayatullah Pangkep pertama, Ust Yani sekretaris saya bersama Ustadz Amal sebagai bendahara SPD Pangkep.

Bersama almarhumah istri saya, mengenal baik, karena pernah mengisi pelatihan baca quran metode Grand MBA di Kemenag dan pesertanya dari karyawan Kemenag dan jajarannya.(*)



BACA JUGA