Tuesday, 19 September 2023 | 13:01 Wita

Dari Ustadz Bur ke Ustadz Dani, Sambut Fajar Kebangkitan Dakwah di Kampus Madinatul Quran Hidayatullah Bulu Cenrana Sidrap

Editor: Humas DPW Hidayatullah Sulsel
Share

Sidrap, HidayatullahSulsel.com — Kabupaten Sidrap termasuk daerah penghasil beras terbesar di Indonesia, ribuan hektar sawah terbentang luas dengan sarana pengairan yang memadai

Jaringan dakwah Hidayatullah mulai merambah di Kabupaten Sidrap pada 2012 lalu dengan hadirnya seorang kader dai handal Ustadz Burhanudin di lokasi lahan pesantren dengan luas lebih dari 3 hektar di kawasan Desa Bulu Cenrana Kecamatan Pituriawa, Sidrap.

Lahan tersebut diwakafkan oleh dai senior Hidayatullah asal Sidrap Ust Husen Kalado.

Ust Bur atau biasa pula disapa “Puang Karua” dengan gayanya yang gaul dan humoris juga dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan mantan pimpinan KPK Abraham Samad.

Asbab kedekatan tersebut Abraham Samad pun bersedia meminjamkan rumahnya untuk tempat pengkaderan mahasiswa melalui program Pesantren Mahasiswa Dai (Pesmadai) yang dikelola oleh Pemuda Hidayatullah (Pemhida) Sulsel.

Selain itu Pulang Karua juga berperan besar dalam proses hibah bangunan 3 lantai Gedung Dakwah Hidayatullah Makassar.

Dengan bekal Surat Tugas, sosok lincah itu memulai membuka jaringan dakwah di Bumi Nene Malommo Sidrap pada 2012 dan menggarap lahan wakaf dan memulai perintisan Kampus Madinatul Qur’an Hidayatullah Bulu Cenrana Sidrap pada tahun 2016.

Jerih payahnya selama 4 tahun merintis Pesantren Hidayaullah Bulu Cenrana Sidrap membuahkan hasil dengan berdirinya 2 lokal bangunan permanen yakni masjid dan ruang belajar (belum rampung) yang merupakan bantuan dari Bupati Sidrap Dolla Mando.

Terdapat pula 2 bangunan rumah kayu yang berfungsi sebagai kantor dan rumah tinggal pengurus.

Kampus Hidayatullah Bulu Cenrana memiliki lahan dengan kontur berbukit, datar dan lembah. Di atas lahan yang berbukit berdiri bangunan masjid besar yang bisa menampung ratusan jamaah dan 2 ruang kelas yang saar ini berfungsi ganda sebagai asrama dan ruang belajar.

Ada pun lahan datar yang cukup luas hingga saar ini belum digarap secara maksimal, sedangkan lahan dengan kontur lembah dimamfaatkan sebagai kolam budidaya ikan nila.

Tahun 2021 terjadi rotasi pengurus di lingkup Hidayatullah Sulawesi Selatan, Ustadz Bur mendapat amanah baru sebagai pendamping cabang perintisan Hidayatullah Kabupaten Toraja dan Toraja Utara. Pengurus Pesantren Madinatul Qur’an Hidayatullah Bulu Cenrana selanjutnya diserah terimakan kepada Ustadz Sarmadani Kirani yang sebelumnya menjabat Ketua Yayasan Madinatul Izzah Mubarak Hidayatullah Lamtanre Pinrang. Ust Dani sebelumnya mantan Ketua Badan Pengurus Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar.

“Kampus Pesantren Madinatul Qur’an bukanlah kampus utama di lingkup Hidayatullah Sulsel tapi merupakan kampus yang diutamakan karena memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi kampus utama di masa depan,” ujar Ust Bur menyemangati pengembangan kampus tersebut.

Lahan yang luas dan lingkungan yang sejuk dan asri serta sumber air yang melimpah menjadi daya tarik sekaligus berpotensi untuk dikembangan menjadi kampus pesantren yang besar.

Qadarullah Ketua yang terpilih untuk memggatikan Ustadz Bur adalah kader tangguh memiliki pengalaman mengelola kampus utama Al Bayan Hidayatullah Makassar.

Berbekal pengalaman merintis dan mengelola 2 kampus besar yakni kampus Pesantren Hidayatullah Al Bayan Makassar dan Madinatul Izzah Mubarak Lamatanre Pinrang, Ustadz Sarmadani bergerilya dan bergerak cepat merampungkan masjid dan gedung sekolah buah karya pengurus sebelumnya (Ust Bur).

Saat ini bangunan masjid sudah bisa dipergunakan untuk tempat Ibadah dan kegiatan-kegiatan besar seperti halaqoh gabungan yang baru saja di helat pada pertengahan September 2023 .

Untuk menopang kemandirian pesantren, Ustadz Sarmadani yang lebih sering dipanggil Ustadz Dani mengembangkan budidaya ikan Nila dan pengolahan telur asin.

Telur asin dengan brand ” Telur asin Pak Dani” telah populer dan banyak diminati masyarakat di kota Tanru Tedong, Pangkajene dan kota Daeng Makassar serta cabang-cabang pesantren Hidayatullah baik di wilayah Sulawesi Selatan maupun di luar propinsi Sulawesi Selatan.

Bagi tamu yang pernah berkunjung ke Kampus Pesantren Madinatul Qur’an akan sangat terkesan dan merindukan suasana nyaman duduk bersila di saung yang terletak tak jauh dari masjid dan kolam ikan nila sambil menikmati kelezatan nila bakar dan ayam palekko yang dihidangkan panas-panas bersama nasi ketan hitam (sokko’ hitam). (Dwi Fii Amanillah)



BACA JUGA