Thursday, 23 February 2023 | 17:26 Wita

Melahirkan Murobbi dan Kader Hidayatullah Sesuai Standard

Editor: Humas DPW Hidayatullah Sulsel
Share

Oleh : Ir KH Abdul Majid MA, Ketua Dewan Murobbi Wilayah Hidayatullah Sulsel

HidayatullahSulsel.com — Seorang kader tidak hanya sekedar jadi seorang kader, tapi kualitasnya perlu distandarkan.

Seorang kader, ia adalah mujahid peradaban yang memiliki prinsip hidup yang kuat. Prinsip hidup seorang kader mujahid peradaban adalah sebagaimana firman-Nya:

هُوَ ٱلَّذِی بَعَثَ فِی ٱلۡأُمِّیِّـۧنَ رَسُولࣰا مِّنۡهُمۡ یَتۡلُوا۟ عَلَیۡهِمۡ ءَایَـٰتِهِۦ وَیُزَكِّیهِمۡ وَیُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبۡلُ لَفِی ضَلَـٰلࣲ مُّبِینࣲ

Dialah yang mengutus seorang rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS. Al Jumuuah:2)

Prinsip-prinsip hidup mujahid peradaban itu adalah pertama, ia yakin kepada Allah dengan segala eksistensinya, kedua yakin kepada Rasulullah dengan segala misi dakwahnya, ketiga, yakin kepada Al Quran.

Adapun visi seorang mujahid peradaban itu adalah terwujudnya peradaban Islam, yakni keyakinan dan ajaran diwujudkan dan dimenangkan di atas semua agama dan ideologi.

Karena beratnya tugas-tugas organisasi, maka diperlukan sebuah dewan yang bekerja secara khusus untuk mengawal kader-kader Hidayatullah itu. Yakni Dewan Murobbi yang secara khusus dan intens bekerja untuk melakukan kaderisasi.

Dewan Murobbi ini secara khusus bertanggung jawab langsung kepada Pemimpin Umum Hidayatullah. Tugas dewan Murobbi adalah menangani “Supra struktur organisasi” terkait kaderisasi dan ideologisasi kepada kader dan jama’ah.

Pertumbuhan organisasi tanpa diimbangi dengan tarbiyah yang sistemik hanya akan menjadi beban di kemudian hari. Untuk itu menghadirkan sistem pembinaan jama’ah menjadi mutlak.

Membiarkan jama’ah tanpa halaqah, sama halnya dengan membiarkan penyimpangan pada jiwa seorang kader. Halaqah menjadi kontrol spiritual, kualitas dan loyalitas kader.

Untuk menguatkan perkaderan, mutlak adanya murobbi yang kuat. Dibutuhkan profil murobbi yang standar pula. Seorang murobbi harus menjadi Uswah dalam tarbiyah dan dakwah.

Dan kita semua harus berposisi sebagai seorang murobbi, dengan kualitas yang standar, agar kelak, bisa mencetak kader-kader yang standar pula.(Abu Fathun Mubarak)



BACA JUGA
banner-albayan3
TERBARU
FOTO
TERPOPULER
Al Bayan TV