Friday, 3 February 2023 | 06:16 Wita

Menikmati Iman dan Sabar

Editor: Humas DPW Hidayatullah Sulsel
Share

Oleh: KH Abdurahman Muhammad, Pemimpin Umum Hidayatullah

HidayatullahMakassar.id — Dalam satu perspektif, iman mengenal hanya penambahan. Karena iman mendorong pemiliknya untuk memberi, sementara memberi melahirkan penambahan-penambahan.

Memberi juga melahirkan nikmat. Iman perlu diposisikan sebagai kekuatan, kekayaan. Salah satunya karena iman melahirkan persaudaraan. Tugas penting murabbi: menguatkan iman.

Selain iman, doa juga kekayaan.

Silatnas Menyongsong Indonesia Memimpin Peradaban Dunia, ini tema yang diharapkan Pemimpin Umum.

Dalam satu perspektif, Indonesia memiliki Pancasila terutama sila pertama yang menyatukan dalam naungan Tauhid. Kesatuan Tauhid ini diharapkan menginspirasi dunia untuk juga bertauhid.

Hidayatullah juga punya rumusan yang diharapkan mencerahkan dunia: Piagam Gunung Tembak. Piagam Gunung Tembak perlu dihadirkan dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Ke depan pertarungan yang ada bisa bersifat asimetris. Hidayatullah bersiap, salah satunya dengan menguatkan kepemimpinan.

Hal lain yang perlu dikuatkan adalah menjadikan sistematika wahyu (SW) sebagai kajian, strategi, dan juga manhaj

Kader juga perlu terus bersabar, sabar yang indah. Salah satu buah sabar yang indah adalah menjauhi anggapan bahwa ada kader tidak berguna. Setiap kader perlu diangkat nilainya, salah satunya dengan menyatukan dirinya bersama jamaah.

Organisasi perlu berpengaruh secara politis, begitu pula Hidayatullah. Masyarakat diharapkan bisa menemukan moral, militansi, dan pencerahan di Hidayatullah. Sehingga masyarakat terpengaruh, Hidayatullah menjadi besar.

Kebesaran yang dicita-citakan Hidayatullah adalah kebesaran Islam. Pencerahan itu penaklukan. Hidayatullah mencerahkan lewat RQH dan kampus-kampus.

Dewan Murabbi diharapkan melahirkan militansi dan mobilitas kader. Militansi kader melahirkan mobilitas kader, mobilitas kader melahirkan lompatan-lompatan.

Dalam setiap aktivitas, akhlak baik kader perlu ditonjolkan.

Kampus-kampus harus melahirkan RQH. Insya Allah ke depan RQH mencerahkan dunia. Dengan Al-Qur’an, peradaban Badawi Arab bertransformasi menjadi satu kekuatan alternatif.

Dengan mindset iman, mindset Alquran, tidak ada yang mustahil insya Allah. Teruslah berdoa, luruskan niat, kuatkan ikhtiar, kuatkan doa lagi, cari alternatif ikhtiar lagi, lalu tawakkal.

Hindari mengumpat situasi dan kondisi, rugi bisa dua kali: mengumpat dan tidak menemukan solusi. Isi saja dengan tawakkal dan amal shaleh.

Wallahu a’lam.(*)

*) Disarikan dari Taushiyah
dalam Halaqah Kubro Hidayatullah DIY Jateng Bagsel di Menara Qur’an Hidayatullah Karanganyar, 2 Februari 2023



BACA JUGA